Mohon tunggu...
Pulanggeni
Pulanggeni Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Semua akan kembali kepadaMU pada saatnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebagian Wilayah Udara Kita Masih dikelola Oleh FIR Singapura

4 Maret 2018   17:39 Diperbarui: 4 Maret 2018   18:52 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singapura untung besaarr!!! kok bisa, negara  dengan luas wilayah tidak lebih besar dari tanjung Pinang, mampu mengontrol wilayah udara daerah sekitarnya termasuk Wilayah Udara Kepri sejak tahun 1946.  Saat itu Indonesia belum siap karena masih masa revolusi kemerdekaan, sehingga dikelola oleh otoritas penerbangan Singapura sampai saat ini. Wilayah itu  luas banget, membentang dari timur pekan baru, Tanjung Pinang, Batam sampai Natuna.

Berapa pendapatan Singapura dari pengelolaan pelayanan navigasi penerbangan pada seluruh daerah Flight Information Region Singapura setahun ?  tahun 2016 160,749 jt S$, tahun 2017 202,271 jt S$ atau sekitar 1,6 T dan 2,02 T dalam rupiah.  Sumber laporan tahunan CAAS (Civil Aviation Authority of Singpore). Pendapatan terbesar dari CAAS ternyata dari pengelolaan navigasi penerbangan. Fantastis bukan? Berapa yang dibagi ke Indonesia.?? data terahir yang kami miliki tahun 2011-2012 sekitar 50 M rupiah yang disetor dari Singapura.

Lihatlah gambar ini, betapa luas daerah yang dikelola oleh Singapura, ribuan kali luas wilayah negara singapura sendiri.

Tetapi dengan semangat 45, sesuai amanat pada UU No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 346, harus diambil alih !! dilihat dari aspek kedaulatan, ekonomi, pertahanan keamanan dan teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun