Pada sebuah siang yang terpanggang
Seekor kucing liar datangÂ
Membawa laparnya pada laparku
Terik matahari menjelma peluh
Teduh pohon menyembunyikan sejuknya
Si kucing masih duduk menunggu
Ekornya bergerak mengibaskan waktu
Sepotong kecil ikan  kulempar
Dalam lapar disergap nya dengan lahap
Kembali kucing liar itu menatapku
Saling menyatukan rasa lapar
Menjadi lapar semesta
Siang makin terpanggang
Angin berdesir, sejuknya menyelinap
Berebut ruang dengan panas matahari
Dan daun yang gugur berbagi kearifan
Tentang kucing liar yang lapar
Yang datang meminta tanpa harus memaksa
Yang datang mencari tanpa harus mencuri
Yang datang mengiba tanpa harus memperkosa
Setelah potongan terakhir
Kucing liar itu berlalu
Ekornya masih bergerak mengibaskan waktu
Lalu mengeong, masih membawa laparnya
Entah menuju pada siapa.Â
Kelapa Gading, 20 Mei 2021
Sapto Wardoyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H