Menunggu bunyi peluit
Lalu menitipkan beban hidup di peron peron
Menitipkan kepedihan di sudut sudut rumahku
Istirahatlah sejenak, katanya
Nanti aku akan kembali membawamu
Setelah mimpi ini usai
Setelah rinduku menjelma air mata
Sunyi sepi rumahku kini
Jadwal jadwal menjelma rasa takut
Menulis cemas
Berangkat hanya impian belakang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!