Mohon tunggu...
Sapto Rahardjo
Sapto Rahardjo Mohon Tunggu... -

I am consultant, speaker/trainer, writer and investor . \r\nMy dream make the world more peace and prosperity for everyone .

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perencanaan Pensiun gagal karena Gaya Hidup Tinggi & Tidak Hemat

6 Februari 2016   22:39 Diperbarui: 6 Februari 2016   23:12 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya hidup yang tinggi dan berlebihan serta tidak hemat adalah sumber segala bencana keuangan pribadi anda. Gaya hidup yang tinggi akan mengurangi  kemampuan menabung dari pemasukan yang anda punyai untuk mempersiapkan dana investasi kepentingan jangka panjang.  Sehingga hal  gaya hidup yang boros ini akan menjadikan masa pensiun anda bisa berantakan dan sengsara karena tidak punya uang di hari tua . Kenapa bisa begitu , karena gaya hidup yang tinggi boro boro anda bisa menabung atau investasi , dengan perilaku yang konsumtif serta gengsi tinggi  serta gaya hidup yang berlebihan  dipastikan akan menguras dompet dan tabungan anda untuk hal hal yang tidak penting sekali manfaatnya.

Banyak sekali perencanaan pensiun mengalami kegagalan karena orang yang akan pensiun tidak mampu menabung atau berinvestasi. Uangnya tidak cukup , karena terjadi pemborosan yang sia sia  selama masa hidupnya

Salah satu syarat perencanaan pensiun yang baik adalah menghindari gaya hidup yang tinggi dan boros serta mampu melakukan penghematan untuk bisa menabung untuk kepentingan di hari tua.

Kenapa orang susah untuk memiliki gaya hidup yang sederhana, karena pada dasarnya setiap orang suka kenikmatan dan kemewahan,  yang sebetulnya tidak penting untuk jangka panjang. Selain itu gengsi yang tinggi akan mengakibakan anda mengalami tekanan batin atau stress terhadap hal hal yang tidak penting sama sekali.

Ayo kita buat gaya hidup yang sederhana dan lumrah saja, serta hidup lebih bijaksana dalam pengaturan keuangan untuk persiapan pensiun. Hanya dengan hidup hemat maka uang anda bisa disisihkan untuk masa pensiun  yang bahagia.

Gaya hidup yang bijaksana dan bersahaja akan membantu anda menyisihkan uang untuk masa pensiun yang bahagia . Ingat semua uang yang anda sisihkan dari gaya hidup anda akan bermanfaat membangun kekayaan kesejahteraan di masa pensiun Ayo buat dan rubah gaya hidup anda seandainya terlalu tinggi atau berlebihan dengan membuat prioritas kebutuhan keuangan  secara seksama

Persepsi keliru tentang pensiun membuat anda jadi sengsara

Banyak orang menyesal tidak memiliki persiapan pensiun yang matang karena adanya persepsi keliru tentang pensiun itu sendiri. Salah satu persepsi yang salah tentang pensiun adalah “biarin saja nanti persiapan pensiunnya menjelang dekat dekat waktu pensiun saja “ , “ biarin saja nanti di hari tua tidak butuh uang banyak karena sudah dikasih uang pensiun kantor sudah cukup”, “ biarin saja pensiun seadanya saja , sudah gampang nanti ngaturnya” . Pemikiran ini harus di hilangkan supaya anda mampu memiliki masa pensiun yang bahagia dan mencukupi secara finansial.

Pemikiran yang salah akan mengakibatkan kondisi masa depan yang bermasalah, kenapa, karena persepsi dan wawasan yang keliru tentang perencanaan pensiun maka akan menyebabkan hari tua anda tidak mendapatkan persiapan yang baik sama sekali. Selain itu anda akan berspekulasi tentang jaminan finansial yang harus anda usahakan dan perjuangkan sejak awal dengan menabung untuk hari tua anda dengan persiapan asal asalan.

Jangan sampai anda memiliki persepsi yang keliru ataupun informasi yang salah tentang perencanaan pensiun anda . dengan menyiapkan perencanaan pensiun yang bagus serta menghindari persepsi keliru tentang pensiun akan membuat anda lebih bahagia.

Perencanaan pensiun anda akan bagus apabila memiliki fondasi pemikiran pensiun yang jelas dan terarah serta persespi positif yang mendukung impian anda hidup bahagia sejahtera di hari tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun