Mohon tunggu...
Sapto Rahardjo
Sapto Rahardjo Mohon Tunggu... -

I am consultant, speaker/trainer, writer and investor . \r\nMy dream make the world more peace and prosperity for everyone .

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perencana Pensiun Sengsara Karena Tidak Adanya Tujuan Keuangan yang Jelas

6 Februari 2016   20:55 Diperbarui: 6 Februari 2016   21:15 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang mengalami kegagalan dalam perencanaan pensiun karena tidak mempunyai tujuan atau impian pensiun sesuai  keinginan yang direncanakan.

Kenapa bisa begitu? hal itu bisa terjadi karena dalam membuat tujuan dan impian pensiun yang indah sejahtera  memang tidak semudah seperti yang dibicarakan.  Membuat tujuan keuangan adalah hal penting yang harus anda siapkan untuk membuat perencanaan pensiun yang matang dan sehingga bisa membuat anda bahagia.

Bagaimana cara membuat tujuan keuangan dalam persiapan pensiun supaya maksimal? Hal penting yang harus anda siapkan adalah membuat prioritas investasi aset yang wajib dan investasi sebagai alternatif pilihan lainnya.

Misalnya tujuan utama keuangan  harus memiliki investasi pasif income dari aset investasi yang anda miliki seperti aset properti yang memberikan pendapatan sewa atau hasil investasi reksadana yang sudah anda tabung kan selama ini bisa  dijadikan  sumber keuangan di hari pensiun .

Selain itu tujuan keuangan pensiun harus dibuat spesifik dan fokus  supaya target tercapai secara efektif. Ingat membuat tujuan keuangan dalam perencanaan pensiun harus memperhitungkan waktu yang cukup tepat supaya menghasilkan manfaat dan keuntugan tinggi sehingga dapat dirasakan dampak finansial. Ayo buat tujuan keuangan sekarang dengan menulis dan membuat prioritas secara seksama untuk memiliki masa pensiun yang bahagia

Jangan Terlambat  dan Gagal Memulai Rencana Pensiun 

Banyak sekali orang yang gagal dalam membangun pensiun yang sukses dan bahagia  karena mereka terlambat dalam menyusun perencanaan pensiun. Selain itu banyak orang tidak siap masa pensiun  juga gagal pensiunnya karena tidak  siap memulai perencanaan pensiun  yang bagus.

Kenapa hal ini bisa terjadi karena banyak  orang yang galau dan bingung dalam memikirkan perencanaan pensiun. Selain itu kebanyakan orang tidak punya pegangan panduan pengetahuan dalam perencanaan pensiun yang  matang  dan lengkap. Secepatnya setelah membaca tulisan ini. Buatlah perencanaan pensiun jangka panjang dan jangka pendek serta apa saja yang anda anggap penting untuk persiapan pensiun anda beserta tantangan dan permasalahannya.

Misalnya membuat perencanaan kebutuhan dana bulanan di saat pensiun, bagaimana menyiapkan sumber dana pensiun dan bagaimana anda mengelola dana investasi untuk hari tua ataupun model biaya gaya hidup anda di masa pensiun nantinya.

Dengan membuat perencanaan pensiun sejak awal anda masih muda misalnya usia 25 tahun sd 35 tahun adalah masa tepat untuk menyusun perencanaan pensiun yang bagus secara komprehensif.  Karena dengan waktu yang lama maka rencana menabung dan investasi bisa dilakukan secara rutin dalam jangka panjang sekitar 20 tahun sampai 25 tahun bahkan lebih akan mendapatkan return investasi yang maksimal.

Maka hasil dana investasi untuk  bekal hari tua diharapkan bisa dapat diperoleh dalam jumlah mencukupi. Selain itu rencana harus dilakukan dalam skala yang realistis supaya bisa dilakukan secara terkendali. Ayo lakukan perencanaan pensiun yang realistis tapi konsisten dan komitmen dalam mewujudkan  rencana tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun