Mohon tunggu...
Saptono P
Saptono P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Cara Pandang Memanfaatkan IPTEK untuk Mengubah Polarisasi Publik Literasi di Media Massa Indonesia

22 Mei 2022   19:43 Diperbarui: 22 Mei 2022   20:23 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika sudah memahami tujuan pada literasi, orang akan lebih berhati-hati dalam memahami suatu tulisan atau disaat mereka membaca. Oleh karena itu, dalam pembahasan suatu objek kita tidak hanya memfokuskan apa yang kita ketahui saja, namun kita harus menggabungkan apa saja pengetahuan juga kandungan yang sedang kita baca. 

Dengan membaca tentunya juga bukan hanya memberikan pemanis di dunia pendidikan. Namun juga sebagai hal yang memberikan kebaikan tentunya. Pada saat ini orang-orang banyak menyampaikan suara mereka untuk terus berliterasi dengan memanfaatkan media massa,dengan ini bukan hanya dengan sistem yang ada, tapi dengan berkembangnya IPTEK memberikan suatu hal yang postif bagi pembaca dan yang mendengarkan. Dengan media ini tentunya bukan hanya di bidang literasi dan pendengaran.

Namun juga berasal dari kemampuan dalam mengolah media. Mengapa harus begitu, itu yang juga dijadikan pertanyaan. Karena jika kita berliterasi, kita bisa mengembangkan kemampuan pribadi juga memberikan daya saing baik untuk mengubah polarisasi public dalam memahami apa itu media yang merupakan wadah. Perkembangan IPTEK, seperti yang dijelaskan tadi bukan dimaksudkan dapat memberikan kerugian kepada yang menikmati. 

Namun dimaksudkan kepada banyak orang atau khalayak luas yang kurang memahami akan keberadaan IPTEK, seharusnya dalam keadaan seperti saat ini yaitu dalam perkembangan teknologi dapat membuka cara pandang seseorang untuk tau bagaimana mengolah IPTEK itu sendiri. 

Boleh kita sebagai penikmat keberadaan IPTEK, namun seharusnya hal itu juga dibarengi akan cara kita untuk berliterasi. Dengan perkembangan ini, tentunya juga menawarkan hal-hal yang sangat primitif.

Mengembangkan pola fikir untuk berkarya dan mengetahui dunia dengan membaca di media public tanpa mencermarkan hal yang tidak baik didalamnya. 

Dalam besar harapan ini tentunya juga setiap orang pasti mempuyai tujuan yang berbeda-beda dengan permasalahan IPTEK ini. Seperti yang telah di paparkan bahwasannya tujuan berliterasi tidak hanya sebagai uraian yang hanya di lihat saja, melainkan sebagai patokan untuk kita mengenal kehidupan, walaupun hanya secuil kata maupun kaliamat yang kita uraikan di media massa, namun jika itu bisa mengubah persepsi polarisasi public yang salah arah, hal untuk menjangkau tujuan literasi itu sendiri bisa saja dikatakan berhasil.

Penutup

Berkarya adalah suatu hal yang kan membawa kita untuk terus maju, mengapa begitu, sesuai dengan ungkapan lama, orang yang saat masih hidup terus berkarya saat meninggalpun mereka masih akan dikenang, bahkan banyak orang yang beranggapan bahwa orang yang berkarya tersebut terasa seolah-olah masih hidup. 

Oleh sebab itu, berliterasi bisa dikatakan penting. Karena banyak sekali manfaat didalamnya. Generasi muda sekarang ini harus dituntun untuk tau betul apa literasi sebenarnya, karena jikalau cuman menampilkan keberadaan literasi dari media massa dilihat sudut mengenalkan saja, maka pasti banyak menimbulkan pemahaman yang terlihat melenceng dari tujuan yang ada. 

Mari terus mengembangkan pemahaman kita untuk berliterasi, teruslah berkarya dan teruslah membaca, aktivitas seperti ini tidak akan menyusahkan kita untuk belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun