Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membahagiakan Negeriku

17 Agustus 2019   13:08 Diperbarui: 17 Agustus 2019   13:12 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negeriku udah berumur 74 tahun. Kalau disamakan dengan usia orang, maka negriku sudah menjadi orang tua. Di usia 74 tahun anak2nya sudah mandiri, mungkin negriku sedang senang2nya bermain dengan cucunya. Semua orang ingin membahagiakan orang  tuanya. Oleh karena itu berbahagialah mereka yang punya kesempatan untuk menemani orang tua saat masa senjanya.

Tapi negeriku ini tidak tampak tua dan diam saja, justru negriku bergejolak , negriku ini bahkan semakin tampak menampakan segala kekuatan atau energinya. Sebagai bagian dari negri ini aku harus ikut memperhatikan dan juga tidak boleh "acuh".  Sama dengan orang tua, kita juga tidak boleh membiarkan orang tua kita,  apa algi saat  orang tua kita mau dihancurkan oleh orang lain. Negriku ini dibangun oleh banyak orang dengan berbagai kalangan suku, berbagai kalangan agama, berbagai kalangan asal daerah. Tetapi hebatnya negriku ini punya satu semangat untuk bersatu untuk membangun bersama. 

Hari ini, 17 Agustus 2019, hampir di semua tempat diadakan peringatan hari "kemerdekaan".  Yang terjadi di upacara dari ketahun sama saja, tetapi kenapa kita terus "mau datang dan mau ikut upacara",  alasan yang sama adalah "kita mencintai negri Indonesia".  Masih ingat tanggal 17 April 2019 ? Masih ingat ?  Ya ya ya, hari Pemilu. Hampir semua tempat banyak orang berbondong-bondong datang ke tempat pencoblosan. Tingkat partisipasi rakyat Indonesia dalam pemilu sangat besar. Ada yang rela menempuh perjalanan 3 jam dari rumah ke tempat pencoblosan. Semangat pemilu harus punya nilai yang sama dengang semangat ikut upacara 17 Agustusan.  

Negriku dibangun dengan semangat hidup bersama dalam keberagaman, yang di tuangkan dalam konsep yang sangat padat tetapi singkat, namun bisa mencakup semua aspek kehidupan, yaitu Panca Sila. Oleh karena itu memang kalau betul2 mencintai negri Indonesia, maka harus mencintai PancaSila. 

Di setiap 17 Agustusan banyak sekali acara perlombaan yang lucu2, itu semua membuat kita ketawa dan bahagia. Semangat persaudaraan ada dalam perlombaan ini. Kalau dulu merdeka dari penjajah, sekarang ini kita mungkin harus menghadapi bangsa sendiri yang mau mengubah negri kita menjadi negri yang berdasarkan konsep yang berbeda.

Hari ini seperti tahun2 sebelumnya di Kedutaan Besar Tokyo juga diadakan upacara peringatan kemerdekaan. Upacara dimulai jam 8 pagi. Cukup pagikan ?  Kedutaan besar posisinya di tengah kota Tokyo, yaitu di daerah Meguro. Banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di luar kota.  Tokyo selain nama kota, Tokyo adalah juga Provinsi. Saya tinggal di Provinsi Tokyo, tetapi bukan di tengah kota. Untuk bisa ikut upacara hari ini saya harus berangkat dari rumah jam 06:15 pagi.  Naik kereta dari station terdekat dari rumah menuju station Meguro ( JR Yamanote Line).  Begitu turun di station Meguro dan jalan kaki menuju ke Kedubes, banyak ketemu dengan masyarakat Indonesia yang mau ikut upacara juga. Jadi yang semangat berangkat pagi2 bukan hanya saya, mungkin ada yang lebih dari saya.

Di upacara tampak ada beberapa siswa akademi militer yang ditugaskan belajar di Yokotsuka. Mereka tidak hanya ikut upacara, tetapi juga melatih pasukan pengibar bendeara, yang terdiri dari anak2 Sekolah Republik Indonesia di Tokyo ( SRIT ). Kebanggaan dan kebahagiaan menjadi paskibraka tidak hanya di Jakarta, di tiap2 kota juga ada kebanggaan itu. Tidak hanya anaknya yang senang, orang tuanya juga ikut senang. Anak2 paskibraka dan juga anak2 pramuka tentu mereka paham betul tentang negri ini. Setelah upacara ada pertunjukan dari anak2 sekolah, dan juga tentu ada acara ramah tamah,artinya disediakan konsumsi untuk yang datang upacara.

Begitu cerita kecil hari ini ... Mari kita bahagiakan Negri Indonesia, jangan dihancurkan , jangan mau dipecah belah dengan berbagai cara.

Foto2 dibawah ini diambil dari Halaman Facebook seorang warga yang juga hadir

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun