Pembayaran dilakukan di akhir bulan. Suratni mempekerjakan orang untuk datang ke pelanggan dan menagih jumlah lotek yang dibelinya selama satu bulan.Â
Itulah maka perlu modal dulu. Semakin banyak orang yagn suka dengan cara Suratni, selain jadi enak , Suratni juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Suratni setia pulang ke rumah dari pasar dengan naik sepedanya, selain bisa membikin sehat, dengan naik sepeda Suratni bisa melihat keadaan sekitarnya dengan jelas, apakah jalan rusak, apakah jembatan masih bisa dilewati dan apakah saluran air di jalan ada yang mampet.Â
Meski yang dilihatnya tidak langsung berhubungan dengan lotek sebagai usaha dia, Suratni sadar semua itu ada "kaitannya", pada saat dekat jembatan ada pohon besar yang mau tumbang karena udah berusia tua, Suratni lapor ke pak RT dan RW untuk segera menebang pohon itu.Â
Kalau pohon itu tidak segera ditumbangkan, bisa saat angin besar tumbah kearah jembatan dan jembatan jadi hancur dan semua tidak bisa lewat, termasuk Suratni tidak bisa jualan lotek ke pasar. Penjual Lotek Ngasem, Suratni , ini memang sangat peka dan tahu apa yang harus dilakukan.Â
Memang Suratni bisa saja "ungkang ungkang", artinya Suratni diam saja karena sudah untung, tanpa susah payahpun pembeli loteknya selalu ada. Suratni tidak tinggal diam, dia selalu menccari sesuatu yang baru, bukan saja untuk mencari keuntungan tetapi untuk kemajuan semua orang yang tinggal bersamanya.Â
Tak heran hampir semua orang kenal dengan Suratni, mereka sering menyebutnya dengan PLN, yaitu tadi singkatan dari Penjual Lotek Ngasem.Â
Suratni sadar kalau satu hari saja loteknya tidak ada, mungkin banyak orang yang kecewa dan jadi sedih. Â Akhir2 ini ada masalah listrik mati dan cukup lama lagi, banyak pelanggan lotek Suratni yang mengusulkan agar PLN yang menjual listrik itu belajar dari Suratni yang Penjual Lotek.
Selamat siang, semoga kita mau belajar kepada orang lain  dan selalu memikirkan orang lain. Maaf gambar pasarnya saya ambil dekat penjual buah2anÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H