Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kecil, Hijau dan Indah

4 Agustus 2012   01:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:16 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta gantung menuju dan dari puncak ( foto : hb.sapto nugroho )

Banyak yang bilang "kecil itu indah". Kali ini yang saya bilang sebetulnya bukan kecil, tapi besar yaitu sebuah gunung. Untuk ukuran gunung, maka gunung yang mau saya ceritakan ini termasuk "kecil". Jadi emang kecil itu sangat relatif. Tanggal 30 Juli 2012, kebetulan ada kesempatan untuk pergi ke luar kota Tokyo. Kami pergi ke kota ITO, suatu kota yang termasuk provinsi Shizuoka. Dengan kereta semi cepat ( bukan Shinkansen ), ditempuh kurang lebih 2 jam, posisinya sebelah selatan kota Tokyo.  Untuk mencapai kota Ito, dari Tokyo kita sempat melewati kota yang terkenal juga yaitu Yokohama. Perjalanan kereta sendiri cukup menarik, karena rel kereta dekat dengan pantai sehingga tampak pemandangan yang cukup indah.  Ada kereta khusus untuk wisatawan yang disebut "Odori SuperView". Di sebut SuperView karena memang jendela di kereta itu sangat besar dari bawah sampai ke atas, sehingga penumpang kereta betul2 tidak terhalang melihat pemandangan di luar selama perjalanan. Banyak cara terjadinya sebuah gunung, salah satunya adalah karena peristiwa vulcanik.  Gerakan magma,gas dan material dari dalam bumi yang terus menerus bisa membuat suatu gunung. Gunung yang terjadi karena vulkanik ini biasanya memiliki lubang kawah di tengah2nya. Di kota ITO ada sebuah gunung yang bernama Omuroyama ( gunung Omuro ), yang terjadi karena peristiwa vulkanik. Gunung Omuroyama sudah tidak aktif lagi, artinya orang sudah bisa naik ke puncak gunung dengan aman tidak takut letusan. Gunung Omuro ini berketinggian 580 meter ( lima ratus delapan puluh meter ). Jadi termasuk kecil untuk ukuran gunung. Yang cukup menarik adalah di gunung itu sama sekali tidak ada pepohonan, semua permukaan gunung ditanami dengan rumput.  Dari kejauhan dan dari dekat sangat indah sekali, karena tampak warna hijau muda ... seperti padang rumput tetapi berbentuk gunung.  Untuk menarik wisatawan maka disediakan fasilitas untuk naik ke puncak dengan kereta gantung ( Lift ).  Pengunjung naik lift sekitar 6 menit, sambil melihat pemandangan yang cukup indah di bawah.  Kadang2 ada awan yang lewat juga sehingga pemandangan ke bawah tidak begitu jelas. [caption id="attachment_204508" align="aligncenter" width="600" caption="Gunung Omuro dari bawah ( foto : hb.sapto nugroho )"][/caption] Sampai di atas gunung, bisa dilihat lagi suatu yang sangat indah.  Gunung ini terletak tidak jauh dari laut, sehingga dari atas gunung tampak membentang laut biru yang sangat indah, sementara kota Ito sendiri juga tampak dengan jelas dari gunung ini.  Kadang kita harus memilih tujuan wisata mau ke laut atau gunung, tetapi di gunung Omuroyama ini kita dapat dua2nya.  Dengan berada di atas gunung dan melihat laut sangat luas, maka sangat terasa bahwa manusia ini sangat kecil .... kecil sekali. Melihat sesuatu yang indah, hanya bisa kagum dan bersyukur. Di tengah gunung ini ada bekas kawah, untuk menarik pengunjung bekas kawah ini dipakai untuk tempat "panahan". Pegunjung bisa sewa perlatan dan mencoba olahraga panahan.  Kita bisa jalan keliling di puncak gunung ini ( mengelilingi kawah) melihat pemandangan dari atas dari segala arah. Maka sering dikatakan bisa menikmati 360 derajat pemandangan. Untuk keliling puncak ini dibutuhkan waktu sekitar 20 menit, tetapi biasanya lebih karena selalu berhenti untuk berfoto atau menikmati pemandangan yang ada. Sewaktu naik gunung dengan kereta gantung tadi, beberapa meter sebelum puncak ada sebua kamera otomatis yang bisa mengambil gambar/foto kita saat naik lift. Sarana ini dilengkapi suara yang memandu kita juga sehingga orang bisa menyiapkan gaya saat difoto. Begitu turun dari lift foto sudah siap, dan kita bisa beli kalau berkenan. Tidak harus beli, tetapi biasanya orang beli karena memang hasilnya bagus dan tidak bisa mengambil gambar sendiri. Beberapa foto yang sempat saya ambil : [caption id="attachment_204510" align="aligncenter" width="600" caption="Kereta gantung menuju dan dari puncak ( foto : hb.sapto nugroho )"]

Kereta gantung menuju dan dari puncak ( foto : hb.sapto nugroho )
Kereta gantung menuju dan dari puncak ( foto : hb.sapto nugroho )
[/caption] [caption id="attachment_204511" align="aligncenter" width="600" caption="Pemandangan dari atas gunung ( foto : hb.sapto nugroho )"]
1344045344397580836
1344045344397580836
[/caption] [caption id="attachment_204512" align="aligncenter" width="600" caption="Bekas kawah juga hijau dan ada tangga untuk turun ( foto : hb.sapto nugroho )"]
Bekas kawah juga hijau dan ada tangga untuk turun ( foto : hb.sapto nugroho )
Bekas kawah juga hijau dan ada tangga untuk turun ( foto : hb.sapto nugroho )
[/caption] Di Indonesia banyak gunung yang mungkin bisa dibuat tempat rekreasi yang menarik. Penggunaan kereta gantung untuk naik gunung selain menarik untuk anak2, juga sangat membantu orang tua untuk bisa menemani anakny sampai ke puncak.  Rekreasi di alam kiranya perlu dikembangkan. Di Indonesia juga banyak alam yang indah, tinggal ditata dan dilengkapi sehingga bisa menarik pengunjung. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun