Di sekitar tempat2 dimana sering orang berhenti untuk berdoa, maka tampak beberapa orang penduduk setempat mendirikan tenda atau tempat2 kecil untuk berjualan produksi daerah setempat. Â Setelah berdoa, biasanya menyempatkan diri pergi ke warung2 itu untuk membeli barang atau makanan yang dijual. Â Tentu saja pembelian ini akan "membantu" Â penduduk setempat yang berjualan. Â Salah satu tanda kehidupan pulih kembali adalah dengan berputarnya roda ekonomi, sedikit demi sedikit.
Dua pengalaman dari dua negara yang jauh berbeda, akan tetapi sama dalam mengalami bencana ternyata ada kesamaan dalam kegiatan "Wisata Bencana". Â Kata "Wisata Bencana" yang dulu bagi saya suatu kata yang saya hindari dan tidak bisa saya mengerti, ternyata punya nilai dan makna yang baik dan positif bagi pengunjung dan yang dikunjungi.
Selagi masih ada kesempatan serta ada waktu, tidak ada salahnya mengisi liburan dengan "wisata bencana".
![Salah satu tempat doa di Sekolah Dasar, dimana 68 anak2 terbawa tsunami dan 6 anak masih belum ditemukan](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/5560e7170423bdf1598b4569.jpeg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI