Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Balik "Wisata" Bencana

5 Juni 2012   13:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:22 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sekitar tempat2 dimana sering orang berhenti untuk berdoa, maka tampak beberapa orang penduduk setempat mendirikan tenda atau tempat2 kecil untuk berjualan produksi daerah setempat.  Setelah berdoa, biasanya menyempatkan diri pergi ke warung2 itu untuk membeli barang atau makanan yang dijual.  Tentu saja pembelian ini akan "membantu"  penduduk setempat yang berjualan.  Salah satu tanda kehidupan pulih kembali adalah dengan berputarnya roda ekonomi, sedikit demi sedikit.

Dua pengalaman dari dua negara yang jauh berbeda, akan tetapi sama dalam mengalami bencana ternyata ada kesamaan dalam kegiatan "Wisata Bencana".   Kata "Wisata Bencana" yang dulu bagi saya suatu kata yang saya hindari dan tidak bisa saya mengerti, ternyata punya nilai dan makna yang baik dan positif bagi pengunjung dan yang dikunjungi.

Selagi masih ada kesempatan serta ada waktu, tidak ada salahnya mengisi liburan dengan "wisata bencana".

Salah satu tempat doa di Sekolah Dasar, dimana 68 anak2 terbawa tsunami dan 6 anak masih belum ditemukan
Salah satu tempat doa di Sekolah Dasar, dimana 68 anak2 terbawa tsunami dan 6 anak masih belum ditemukan
Salah satu tempat doa di Sekolah Dasar, dimana 68 anak2 terbawa tsunami dan 6 anak masih belum ditemukan ( foto koleksi pribadi : sapto nugroho )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun