Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Petani Sebagai Peran Utama Paket Wisata

19 Juli 2010   04:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:46 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Budaya studi tour sekolah

Dengan paket2 wisata yang mengarah ke suatu hasil alam suatu daerah ini maka proses "pindah ke ibukota " pun bisa berkurang. Di desapun bisa menghasilkan suatu yang berguna dan cukup untuk hidup, karena hasil dari paket wisata ini. Mungkin ada yang bertanya : lho kan wisatawan asing kan sedikit ?

Paket wisata di kebon buah ini bukan hanya untuk orang asing, tapi juga untuk warga indonesia sendiri. Kendala tranportasi menuju lokasi tentu ada, makanya travel agent musti kerjasama dengan perusahaan bis untuk membuat paket ini. Jadi di sini sudah ada tiga komponen : petani, travel agen, penyewa bis atau kendaraan, dan tentunya ini menyangkut tenaga kerja di dalamnya. Ini sudah cukup menggerakan roda ekonomi.

Kembali ke soal negara jepang, mereka sebagian besar emang tinggal di rumah yang tidak punya halaman, sehingga orang tuapun juga memberikan kesempatan anaknya untuk melihat langsung kebon buah2an yaitu dengan mengajak keluarga pergi dengan wisata "mengambil buah2an" itu.  Salah satu agenda atau kurikulum di Taman kanak2 di jepang ada yang namanya : "Satsuma Imo gari", atau tepatnya suatu kegiatan mengambil ketela rambat di kebon. Karena anak2 masih kecil, maka yang diambil adalah yang gampang ( tidak harus manjat ). Jadi sejak kecil sudah dikenalkan tentang "pengalaman untuk mengambil sendiri dari hasil alam". Pengalaman ini tentu menyenangkan, apa lagi hasilnya dibawa pulang dan diberikan ke orang tua dan dimakan bareng2. Bayangkan saja sendiri gimana wajah anak bawa pulang "hasil dari pencariannya" pasti wajahnya lucu dan bangga, dan kita orang tua pasti memujinya, di sini letak dari "memberikan peran" ke anak.

Foto para wisatawan / pengunjung jalan menuju lokasi kebon buah


Di Indonesia ( yang saya tahu di jawa, kurang tahu di luar pulau jawa ), yang saya alami di akhir tahun sebelum kelulusan, di SMP dan SMA ada acara Piknik Bareng atau istilah nya "Studi Tour". Sepertinya hampir semua studi tour ini ke arah tempat wisata yang sudah umum, artinya belum ada wisata ke kebon buah. Dalam studi tour di sekolah sebaiknya juga dimasukan paket wisata ke kebon buah, tentu saja ini bisa dimasukan sebagai STUDI, karena selain memetik buah bisa diberikan tugas untuk mengetahui lebih dala tentang buah itu sendiri : bibit, lama berbuah, perawatan, musim buah dsb dsb

Kalau dalam studi tour sekolah sudah dimasukan program paket ke kebon buah, maka kembali Petani akan mengambil manfaat yang banyak. Departemen Budaya Pariwisata bisa kolaborasi dengan Departement Pendidikan untuk membuat ini berhasil, dengan demikian PETANI buah2an akan menjadi peran penting di negara kita.  Tentu saja ini tidak mudah memulainya, dan butuh biaya awalnya. Namun bila sudah berjalan, maka semua akan saling membantu dan menggerakan roda ekonomi, banyak pihak yang diuntungkan dan merupakan salah satu wisata yang mengandung unsur pendidikan.

Apakah bisa terwujud di Indonesia Wisata ke kebon buah ini ? Semoga. Dalam pikiran saya di malang itu ada apel malang, kalau begitu bisa dibuat :  "ringgo gari" ( ringgo = apel )

Salam senang untuk semua yang baca tulisan ini, maaf agak panjang karena tidak hanya laporan tapi sekaligus opini. Foto2 lain seperti dibawah ini

Foto Kebon buah "momo"/peach



Kebon buah berbagai macam tomat ( jadi bisa belajar ternyata tomat itu banyak jenisnya )



Kebon buah blue berry

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun