***
Ada beberapa kategori lomba dalam event ini, yakni Full Marathon (FM) dengan jarak tempuh 42km, Half Marathon (HM) dengan jarak tempuh 21km, kemudian kategori 10K, dan 5K. Setiap kategori memiliki rute yang berbeda-beda. Khusus untuk peserta FM, rute yang dilalui akan  melewati 13 desa di wilayah Propinsi DIY dan Jateng dengan 3 tujuan wisata utama, yakni Candi Prambanan, Plaosan, dan Monumen Taruna.
Di setiap rute yang akan dilewati, para pelari akan disuguhi dengan aneka spot menarik untuk berfoto selfie, dan juga berbagai pertunjukan budaya yang digelar untuk dinikmati. Karena memang salah satu tujuan dari penyelenggaraan acara ini adalah memperkenalkan potensi dan budaya unik dari kota Jogja, termasuk juga kuliner-kulinernya melalui kegiatan olahraga (sport tourism).Â
Para peserta yang mengikuti ajang lari ini sebagian besar berasal dari wilayah Jabodetabek dan kota-kota lain di Indonesia, serta beberapa Negara lain seperti Malaysia, Jepang, Kenya, Brunei Darussalam, Irlandia, India, China, Brazil, Singapura, Filipina dan Australia. Harapannya, para peserta menikmati ajang ini, dan menjadikannya sebagai agenda kegiatan rutin yang harus diikuti.
Para kontestan yang ikut kebanyakan berasal dari komunitas lari. Seperti salah seorang peserta HM bernama Mbak Tari yang tidak sengaja saya jumpai di lokasi. Mbak Tari ini mendaftar bareng teman-temannya yang berasal dari salah satu komunitas lari yang ada di Jakarta.Â
Setiap kategori lomba memiliki Cut Off Time (COT) yang berbeda-beda. Setiap peserta yang dapat mencapai waktu finish di bawah atau sama dengan COT berhak memperoleh medali sebagai finisher. Masing-masing COT untuk setiap kategori adalah 7 jam untuk FM, 4 jam untuk HM, 2 jam untuk 10K dan 1 jam untuk 5K.Â
Saya kebetulan melihat start untuk FM dan HM. Seru juga ternyata, melihat para peserta mempersiapkan diri. Mulai dari pemasanasan dengan melakukan peregangan dan juga lari-lari kecil. Kebanyakan dari mereka membentuk kelompok-kelompok, dengan memakai seragam atau atribut yang sama karena mereka berasal dari satu komunitas.Â
Tergabung dalam komunitas sepertinya bagus juga, paling tidak berkumpul dengan orang yang memiliki minat yang sama, akan memberikan semangat untuk terus berlatih dan konsisten berolah raga. Saya saja yang cuma melihat eventnya ikut bersemangat juga. Berharap suatu saat nanti bisa menjadi pesertanya. Semoga bukan hanya angan semata, yang hilang seiring usainya acara.
***