[caption id="" align="aligncenter" width="544" caption="Sumber: tribunnews.com"][/caption] KPK tidak pernah tegas menyelasaikan kasus pengemplangan pajak oleh BCA yang merugikan negara sebesar Rp 375 miliar. Bahkan sampai kini, KPK tidak berani menetapkan status tersangka kepada pejabat BCA. Mengapa KPK begitulah pada BCA? Tak cukup bernyalikah seorang Abraham Samad menyentuh pejabat BCA? Sepertinya Abraham sengaja "menyimpan" kasus tersebut setidaknya sampai Pilpres Juli mendatang. Tujuannya untuk melindungi kepentingan politik Jokowi - JK dalam Pilpres mendatang. Lantas apa hubungannya Jokowi dengan BCA? Pemodal utama pencapresan Jokowi adalah pemilik BCA, Antony Salim. Salim adalah orang terkaya Indonesia sejak jaman Orba sampai saat ini. Salim tidak hanya menguasai perekonomian Indonesia, tetapi juga politik di negeri ini. Salim berhasil meraup uang negara melalui bank miliknya; BCA. Sementara itu, Abraham sendiri memiliki kepentingan untuk melindungi dan memuluskan jalan Jusuf Kalla menuju orang nomor dua di Indonesia. Siapa yang tidak tahu kedekatan hubungan Abraham dengan JK? Keberhasilan Abraham saat ini tidak lepas dari peran JK. Itulah sebabnya mengapa Abraham masih menyimpan rapat kasus tersebut dari perhatian publik. Mengungkap kasus BCA sama saja dengan menghancurkan JK. Hal itu tidak mungkin dilakukan Abraham. Abraham tidak pernah lepas dari belenggu kepentingan politik JK yang telah banyak membantunya. Menghancurkan Jokowi saat ini sama saja dengan menghancurkan JK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H