Mohon tunggu...
Sapta Arif
Sapta Arif Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menyukai pepuisi, cerita-cerita, kopi, dan diskusi hingga pagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ibu dan Jendela

7 Maret 2018   10:55 Diperbarui: 7 Maret 2018   10:58 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu menjahit pagi di muka jendela,

Dia menceritakan tentang sebuah mata,

yg bertengger di jendelanya saat pagi...

Ibu bisa mengubah apapun dari balik muka jendela,

Pernah sesekali dia membuat daun berbicara,

Dan daun memang tak pernah menyalahkan angin,

Ketika tubuhnya berguguran secara teratur ke tanah.

Pernah juga ibu membuat seekor laron berbicara,

Laron tak pernah menyalahkan tabir waktu,

Yg memberinya hidup sekejap.

Dan kini ibu masih menjahit pagi di muka jendela,

Katanya dia akan menjahit fajar yg sedang luka.

Surakarta, untuk Ibu dengan segala keajaibannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun