Mohon tunggu...
Saprudin Jayasakti
Saprudin Jayasakti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya adalah membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Menulis (Lagi)

24 Agustus 2022   20:40 Diperbarui: 24 Agustus 2022   21:04 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada hari ini, Senin tanggal 22 Agustus 2022 saya mencoba kembali belajar menulis. Belajar menulis kembali ini dipicu oleh seorang teman yang aktif di organisasi profesi pusat yang mengajak saya untuk aktif kembali menulis dan menerbitkan buku. 

Di samping itu sebagai seorang guru ingin terus mengembang profesionalisme dengan menghasilkan karya tulis, dimana karya tulis yang dihasilkan dapat digunakan untuk kenaikan pangkat/golongan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sebenarnya, sebelumnya saya memiliki pengalaman dalam menulis walaupun tidak banyak, tetapi karena saya lama vakum kegiatan menulis maka saya kembali mengalami kesulitan dalam memulai menulis. Tahun 2017 dan 2018 saya telah menulis sebuah karya ilmiah untuk seminar nasional guru pendidikan dasar dan diterbitkan pada prosiding Ditjen GTK Kemdikbud. 

Pada tahun 2018 pula saya telah berhasil menulis cerita untuk anak dan menerbitkannya menjadi sebuah buku ber-ISBN. Oleh karena itu kegiatan menulis bukan sesuatu yang asing bagi saya karena pernah melakukannya.

Menulis merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara kontinyu. Menulis setiap hari walaupun satu kalimat tentu jauh lebih baik dari pada lama berhenti menulis kemudian aktif menulis lagi. Berhenti menulis walaupun sebentar bisa menyebabkan "gagap" kembali dalam menulis seperti yang sedang saya alami saat ini.  

Kegagapan yang dialami karena bingung mengenai materi apa yang hendak ditulis. Tetapi saya meyakini kegagapan ini akan hilang seiring berjalannya waktu yang saya gunakan untuk kembali menulis.

 "Pada suatu hari" kata inilah yang harus pertama dituliskan ketika kita belajar menulis. Tips ini saya dapatkan dari orang-orang yang pandai atau memiliki pengalaman luas dalam menulis. Terkesan konyol memang tips itu, tetapi saya dapat memahami makna yang tersirat dari tips tersebut. 

Tips ini menyiratkan bahwa dalam belajar menulis harus dimulai dengan menuliskan hal-hal yang ringan dan dekat dalam kehidupan seperti pengalaman sehari-hari, pekerjaan, keluarga, atau sahabat.

Menulis itu sulit, seperti itulah ungkapan yang sering saya dengar dari kebanyakan orang. Saya setuju dengan ungkapan ini. Menulis itu mudah kata sebagian orang yang lain. Saya pun setuju dengan ungkapan tersebut. Seperti plin-plan memang tapi itulah pendapat saya. Saya memahami mengapa orang-orang mengungkapkan seperti itu. 

Tulisan itu harus sempurna, yaitu baik dari segi ejaan, struktur kalimat, tanda baca, diksi, sesuai antara judul dan tulisan, kebahasaan, menarik, dan disukai pembaca adalah penyebab orang-orang mengucapkan bahwa menulis itu sulit. 

Sedangkan orang yang menganggap menulis itu mudah karena memiliki alasan bahwa menulis itu bisa dimulai dari hal-hal yang ringan dan dekat dengan kehidupan seperti menulis cerita harian yang dialami dari bangun tidur sampai tidur kembali.  Soal apakah tulisan itu baik dari kriteria tulisan yang baik seperti yang disebutkan di atas dan disukai pembaca adalah nomor 2. 

Demikianlah penyebab mengapa sebagian orang menganggap menulis itu mudah atau setidaknya tidak terlalu sulit. Lalu bagaiamana kesimpulannya menulis itu apakah mudah atau sulit? Saya bersikap moderat dalam hal ini.

Menulis itu mudah bagi orang yang terbiasa dan menggeluti dunia menulis. Menulis itu sulit bagi orang yang tidak pernah atau tidak terbiasa menulis. Di samping itu dalam menulis kita tidak bisa asal menulis tanpa memperhatikan kaidah tulisan yang baik. Bagaimana pun bahasa tulisan itu berbeda dengan bahasa lisan sehingga kaidah tulisan yang baik tidak bisa diabaikan sama sekali.

Bagaiamana pun bersikap positif dengan menganggap menulis itu mudah jauh lebih baik daripada menganggap menulis itu sulit. Menganggap menulis itu mudah dapat memicu dan memacu semangat untuk menulis. Ketika seseorang telah mampu menulis dan menghasilkan karya tulis, dan karya tulisnya dibaca oleh orang lain ada kebanggaan tersendiri yang dirasakan oleh dirinya. 

Apatah lagi bagi para guru, kegiatan menulis ini sangat bermanfaat bagi pengembangan profesinya sehingga berhak untuk naik tingkat atau golongan bagi guru yang berstatus ASN.

"Menulislah setiap hari dan rasakan manfaatnya", ungkapan ini saya pernah membacanya dalam sebuah tulisan oleh Om Jay (Wijaya Kusumah). Saya setuju dengan ungkapan ini. Dengan menulis setiap hari membuat diri terbiasa menulis sehingga menulis akan terasa lebih mudah dan tidak akan dihinggapi penyakit "gagap" menulis. 

Menulis setiap hari tentu lebih produktif dari pada lebih jarang menulis seperti seminggu sekali misalnya. Dengan menulis setiap hari kita akan lebih cepat menghasilkan tulisan untuk diterbitkan menjadi buku.

Bagaimanakah caranya agar kita bisa menulis setiap hari? Tentu jawaban dari pertanyaan ini mudah saja dan kita ketahui yaitu dengan memanfaatkan waktu harian kita dengan sebaik-baiknya. Kita bisa memanfaatkan waktu senggang sehari-hari untuk kegiatan menulis. 

Waktu senggang yang bisa kita manfaatkan untuk menulis adalah sebelum tidur, dalam perjalanan, menunggu antrian, sepulang kerja, dan lain sebagainya. Perangkat yang digunakan pun bisa menggunakan computer/laptop, ipad, tablet, atau handphone. Jadi kegiatan menulis menjadi lebih mudah dengan adanya pilihan perangkat tersebut.

Sudah hampir 800 kata yang saya ketik dalam tulisan ini tetapi jumlah kata dalam tulisan ini tidak sampai 800 kata. Semoga saya mampu menulis setiap hari agar lebih produktif. Semoga tulisan ini menjadi tulisan awal yang akan diikuti oleh tulisan-tulisan berikutnya. sehingga saya menjadi guru penulis yang istiqomah, aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun