Mohon tunggu...
Sapriyun S
Sapriyun S Mohon Tunggu... Guru - BIODATA SAPRIYUN,S.ST.Pi

BIODATA • NAMA : SAPRIYUN,S.ST.Pi. • TEMPAT/TANGGAL LAHIR : SINTANG,07 SEPTEMBER 1986

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kursus Evangelisasi Pribadi Keuskupan Ketapang

10 Maret 2024   14:57 Diperbarui: 19 Maret 2024   14:43 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penginjil awam ini membantu  kerja Romo Paroki, dalam menjemput domba-domba yang hilang diantara umat parokinya. Untuk itulah KEP bisa sebagai sarana mempersiapkan seorang warga lingkungan menjadi seorang pewarta kabar sukacita di sekitar lingkungannya. KEP juga bisa mempersiapkan warga lingkungan untuk diutus melayani gereja misal tugas pelayanan koor, pro diakon, katekis, bahkan duduk di dewan paroki atau yang sederhana menjadi pengajar sekolah minggu.

Langkah terakhir dari 5 langkah Pemuridan Evangelisasi adalah integrasi ke dalam pelayanan di dalam  komunitas doa tertentu sesuai bakatnya. Banyak sekali komunitas doa di dalam gereja katedral ; ada komunitas doa karismatik, komunitas doa taize, komunitas doa meditasi (hening) katolik, komunitas doa kerahiman ilahi, komunitas doa Legio Maria.  Semua komunitas doa itu bertujuan membimbing anggotanya menemukan Tuhan lebih dekat dalam segala aktifitas hidupnya.

Ada yang doa berpusat pada Kerahiman Allah (doa kerahiman ilahi), pada Allah Putera (komunitas doa hati kudus Yesus) dan ada yang kepada Allah Roh Kudus (komunitas pembaharuan doa karismatik, ada yang kepada Allah Tritunggal (komunitas Tri Tunggal Mahakudus) serta ada yang berpusat kepada Bunda Maria (komunitas Legio Maria) dan semua tujuan komunitas itu demi kemuliaan Allah serta masih banyak lagi komunitas di Keuskupan Ketapang.

Harapan Gereja, agar peserta KEP dapat mewartakan kabar sukacita yang dibawa Tuhan Yesus, sebagai tugas perutusannya ke umat katolik lain melalui sharing pengalaman iman, mendoakan bagi yang membutuhkan dan mengajak umat untuk mengenal lebih dalam pribadi Tuhan dengan segala teladan kebajikanNya. Tuhan Yesus menjanjikan Roh Penolong (Roh Kudus) untuk menyertai tugas perutusan ini.

Saat sebelum pengajaran KEP yang berlangsung 3,5 bulan, kita perlu mempersiapkan hati terlebih dahulu. Di acara Rekoleksi Awal, ada acara Doa Pencurahan Roh Kudus. Umat katolik sudah banyak mengetahui hal ini, tetapi seringkali salah memahami arti Doa Pencurahan Roh Kudus. Seseorang dibaptis katolik, saat itulah Roh Kudus telah diterimanya. Saat kita  menerima Sakramen Penguatan, kita mendapat kepenuhan 7 (sapta) karunia Roh Kudus, yang terdiri ; Roh kebijaksanaan, Roh Pengertian, Roh Nasehat, Roh Keperkasaan, Roh Pengenalan akan Allah, Roh Kesalehan dan Roh Takut akan Allah.

Roh Kudus dengan 7 karunianya inilah yang membimbing, menghibur, menolong kita untuk menjalani hidup. Seiring perjalanan hidup seseorang, perkembangan iman seseorang mengalami naik turun, karena manusia diciptakan dengan diberi kehendak pilihan bebas. Saat seseorang memilih jalan berlawanan arah dengan kehendak Allah, maka saat itu dia menjauh dari Allah. Roh kudus yang telah ada di dalam hati seseorang sering tidak disadari, tapi tetap setia membisikkan dalam suara hati.Seseorang sering belum dapat membedakan manakah suara Roh Baik dan manakah suara Roh Jahat.

Santo Ignatius Loyola mengajarkan Siklus Latihan Rohani, untuk bisa membedakan suara Roh tersebut dan bisa mengambil langkah mengikuti suara Roh Baik untuk kembali kepada jalan Tuhan. Santo Yohanes Salib, mengajarkan Mati Raga yang berbunyi : "Kita seperti batu yang harus dipahat dan dibentuk sebelum digunakan dalam bangunan.

Orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekeliling kita seperti pengrajin untuk membentuk dan mematikan kita. Orang-orang akan membentuk kita dengan 4 cara :
1). Melalui Kata-Kata, memberi tahu apa yang tidak ingin kita dengar.
2). Melalui Perbuatan, melakukan pada kita, apa yang tidak ingin kita tanggung.
3). Dengan Temparamen, pribadi dan tindakan mereka mengganggu kita.
4). Dengan Pikiran, tidak menghargai atau merasakan cinta untuk kita.

Ingatlah dalam situasi ini, kita harus menanggung Mati Raga, dan gangguan ini dengan Kesabaran Batin".

Saat mengalami kejatuhan iman itulah seseorang memerlukan Retreat, Rekoleksi atau pemulihan iman, pemulihan hidup baru dalam api Roh Kudus. Api Roh Kudus bukanlah seperti api Lilin yang membakar lilin sampai habis, kemudian api itu padam. Tetapi mintalah kepada Allah, api Roh Kudus yang tidak membakar, yang tetap menyala berkobar-kobar, tak pernah padam. Api cinta kasih Allah Roh Kudus inilah yang akan menerangi kegelapan hati kita, menyingkirkan sisi gelap (Roh Jahat) dalam diri kita.

Tanpa kita sadari, Roh Kudus itu yang menuntun kita dan memberi kekuatan pada saat mengalami  kepahitan hidup. Ef 5:8 : "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang".  Yoh 12:36 : "Percayalah pada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." 1 Tes 5:5 : "karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan". 1Tes 5:8 : "Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun