Mohon tunggu...
Sapri Pamulu
Sapri Pamulu Mohon Tunggu... profesional -

Ngeblog untuk belajar menulis dan berbagi. Peneliti paradigma strategi tentang kapabilitas dinamis yang menentukan keunggulan bersaing dan kinerja organisasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Julia Gillard, Perempuan Super Australia

24 Juni 2010   00:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin Gillard (Foto News Limited Australia)

Julia Gillard deputi PM Australia secara aklamasi terpilih pagi ini menjadi "Leader" untuk Partai Buruh (ALP) yang berkuasa di Australia, dan sebagai konsekuensinya Kevin Rudd yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) akan menyerahkan tongkat kepemimpinannya kepada Julia, meski Kevin terpilih melalui pemilu yang memenangkan ALP. Ini merupakan sejarah baru bagi Australia karena Julia merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai PM Australia, dan juga orang pertama yang lahir di luar benua kangguru yang menduduki posisi orang nomor satu di Australia. Nama lengkapnya Julia Eileen Gillard kelahiran Welsh 29 September 1961 memang telah menjabat "deputy leader" Partai Buruh (ALP) sejak akhir tahun 2006, dan setahun setelahnya memangku posisi sebagai deputi PM. Julia juga sudah berpengalaman tampil sebagai pejabat sementara PM ketika Kevin Rudd bepergian keluar negeri. Beberapa jabatan menteri juga diemban oleh perempuan yang satu ini, Menteri Pendidikan, Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Sosial. Boleh dikatakan bahwa Julia ini merupakan politisi perempuan super di Aussie. Debut politiknya di parlemen dimulai sejak terpilih pada pemilu 1998, tetapi aktifitasnya dengan Partai Buruh sudah dilakoni sejak tahun 1982. Kudeta terhadap Kevin sebagai PM dilakukan setelah popularitasnya merosot tajam akibat blunder kebijakan yang diambil akhir-akhir ini termasuk molornya skema perdagangan karbon yang dulu digembor-gemborkannya ketika pemilu, kebijakan insulasi yang menelan korban, dan kebijakan pajak untuk sektor usaha pertambangan. Partai Buruh khawatir kebijakan yang tidak polpuler tersebut akan membawa dampak buruk bagi perolehan suara partai dalam pemilu berikutnya. Padahal sebelumnya, Kevin Rudd tercatat sebagai PM yang paling populer dalam sejarah perpolitikan Australia.  Bulan Maret tahun lalu, Poll Nielsen merekor tingkat popularitasnya 74% sebagai PM dan 58% untuk Partai Buruh (ALP). Rekor tersebut menyamai raihan "Bob Hawke" ketika menjabat sebagai PM Australia, dan Kevin pu digelari sebagai New Bob Hawke. Rupanya kebijakan "perubahan iklim" banyak merubah wajah perpolitikan Australia, analisis kejadian menunjukkan fakta bahwa John Howard juga kalah dalam pemilu terakhir akibat issu global ini, juga pergantian beberapa kali pemimpin partai oposisi dari Brendan Nelson dan Malcom Turnbull sampai ke Tony Abbott. Akhirnya kebijakan "super profit tax" yang keukeuh dipertahankan Kevin Rudd menjadi bumerang politik baginya. Terpilihnya Julia diharapkan ALP dapat meredam figur yang akan dimajukan oposisi dalam pemilihan federal mendatang, April 2011, tapi tentu saja PM baru ini harus merubah atau menata ulang kebijakan-kebijakan pemerintah untuk tercapainya iklim yang kondusif dalam memuluskan rencana partai buruh agar tetap dapat berkuasa hingga 2015. Selamat untuk sang perempuan super!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun