Sering kali kita sebagai warga negara mendegar kata prostitusi,yang di maksud prostitusi itu sendiri adalah pertukaran hubungan seksual dengan uang atau hadiah sebagai suatu transaksi perdagangan atau yang sering di sebut pelacur.
Yang mana di Indonesia sendiri sangat menentang adanya prostitusi atau perdagangan bebas manusia. Dijaman modern saat ini banyak manusia yang saling berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan terkaya,dan karena itulah banyak manusia yang melegalkan segala cara untuk mendapat  materi yang melimpah.
Sekarang bukan hanya di kalangan menengah kebawah yang menjadi seorang prostitusi ,dalam dunia artis pun tidak kalah banyak yang mencari uang dengan pekerjaan seperti itu,dan bahkan yang bikin pendengar geleng-geleng kepala adalah banyak nya mahasiswi yang ikut kerkecimbung dalam dunia prostitusi atau yang sering di sebut Ayam Kampus.
Yah,kita tahu bahwa banyak sekali dampak negatif bagi seorang apalagi mahasiswi yang menjual dirinya sebagai seorang prostitusi , dan salah satu dampak terbesar yaitu untuk perkembangan negara. Jika kita berfikir secara logis yang dapat membangun bangsa adalah pemuda pemudi Indonesia,dan bila pemuda pemudi nya sudah memasuki dunia negatif ,SDM seperti apa yang dapat di unggulkan oleh negara.
Banyak sekali pengaruh dari luar yang bisa menjadi alasan kenapa banyak mahasiswi yang menjadi Ayam Kampus,salah satunya yaitu materi dan kurang nya wawasan tentang dampak kedepan nya jika seseorang sudah memasuki dunia tersebut, dan banyak pisikolog berpendapat bahwa hal yang sangat memicu Ayam Kampus adalah cara hidup mewah
Kita sebagai SDM yang masih belum terpengaruh dalam hal tersebut, harus pintar memilih pertemanan, halalkan segala cara yg tidak termaksuk kedalam pelerjaan yg negatif, dan jadi lah diri anda sendiri jangan terpengaruh dunia luar yang buruk.
Dalam hal ini pemerintah harus bertindak tegas tentang masalah Ayam Kampus yang sangat berdampak buruk untuk bidang pendidikan,dan kualitas SDM saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H