PendahuluanÂ
Salah satu sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari dengan adanya air bersih, termasuk untuk konsumsi dan sanitasi. Meskipun bumi memiliki cadangan air yang melimpah, ketersediaan air bersih yang aman dan layak dikonsumsi tergolong terbatas. Hal ini menciptakan sebuah krisis air bersih, di mana terjadi ketidakseimbangan antara jumlah air bersih yang ada dan kebutuhan masyarakat. Berbagai faktor, baik yang terkait dengan kondisi alam maupun aktivitas manusia, dapat memicu krisis ini. Penyediaan air bersih yang memadai sangat penting bagi masyarakat, karena dapat meningkatkan kondisi lingkungan dan kesehatan, mengurangi angka penderita penyakit terkait air, serta berkontribusi pada peningkatan standar dan kualitas hidup (Kanda, 2024).Â
Â
Latar BelakangÂ
Air adalah kebutuhan yang sangat vital bagi semua makhluk hidup di bumi. Manusia memerlukan air tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari di rumah, namun juga untuk berbagai tujuan seperti produksi, industri, dan kebutuhan yang lain. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan terhadap air juga meningkat, Meskipun menurut siklus hidrologi jumlah air di Bumi tetap, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah.di masa depan, yaitu krisis air (Amalia, 2024).Â
Dasar TeoriÂ
Krisis yang terjadi pada pasokan air bersih berdampak besar terhadap kesehatan masyarakat. Keterbatasan akses terhadap air bersih meningkatkan kemungkinan terjadinya berbagai penyakit, seperti diare, infeksi pernapasan, dan masalah kulit. Isu ini menjadi pusat perhatian dalam percakapan mengenai masalah lingkungan dan kesehatan di tingkat global. Namun, seberapa besar peningkatan kualitas air minum dalam rumah tangga dapat menurunkan angka kasus diare dipengaruhi oleh berbagai elemen lingkungan (Fatah, 2019).Â
Isi dan MasalahÂ
Salah satu faktor yang memicu Krisis ini disebabkan oleh pencemaran air yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas manusia, seperti industri, pertanian, dan kegiatan rumah tangga. sering kali menjadi penyebab pencemaran air. Pencemaran ini bisa merusak mutu air bersih, sehingga menjadikannya berbahaya untuk digunakan. Kekurangan air bersih dapat menyebabkan masalah besar bagi kesehatan masyarakat. Air yang terkontaminasi seringkali mengandung berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, termasuk bakteri, virus, dan parasit.Keberadaan mikroorganisme ini berpotensi memicu penyakit diare, yang merupakan salah satu penyakit umum akibat kontaminasi air. Diare ditandai dengan keluarnya fases yang sangat cair, jika tidak diobati dengan tepat situasi ini bisa berujung pada kekurangan cairan yang serius, bahkan berisiko fatal, terutama untuk anak-anak dan bayi.Â
Ketersediaan air bersih berperan penting dalam menurunkan angka kejadian diare, terutama pada anak-anak. Bahkan, Air bersih dapat membantu mengurangi angka kematian akibat diare di kalangan anak. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan akses terhadap air bersih tidak hanya berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang cerdas, tetapi juga mendukung terciptanya kehidupan yang sehat bagi masyarakat (Kanda, 2024).Â
KesimpulanÂ
Penyediaan air bersih yang mencukupi dan aman memiliki peran penting dalam mengurangi angka kejadian diare serta mengurangi angka kematian akibat penyakit tersebut. Dengan meningkatkan akses terhadap air bersih, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, mendukung praktik sanitasi yang baik, dan mengurangi beban penyakit berkaitan dengan air. Hal ini, pada gilirannya, akan berkontribusi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Maka, penanganan krisis air bersih harus menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.Â
Daftar PustakaÂ
Amalia, B. I., & Sugiri, A. (2014). KETERSEDIAAN AIR BERSIH DAN PERUBAHAN IKLIM:STUDIKRISIS AIR DI KEDUNGKARANG KABUPATEN DEMAK. Jurnal Teknik PWK , Volume 3 Nomor 2. 295-302.Â
Fatah, A., dkk (2019). Krisis Air Bersih dan Peningkatan Ekonomi Mandiri Masyarakat Padukuhan Sarimulyo dengan Paralonisasi. Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat, Volume 1, Halaman: 13-15.Â
Kurniawati, R. D., Kraar, M. H., Aulia, V. N., & Kusaeri, M. T. (2020). Peningkatan Akses Air Bersih Melalui Sosialisasi Dan Penyaringan Air Sederhana Desa Haurpugur. Jurnal Pengabdian dan Peningkatan Mutu Masyarakat, Vol. 1 No.2, p. 136-143.Â
Kanda, A. S., & Widiastutie, R. (2024). Dampak Krisis Air Bersih Terhadap Kesehatan Dan Strategi Dalam Mengatasi Permasalahan Di Perkampungan Ciwantani RW 17. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Manajemen, Vol.2, No.2. Hal 114-120.Â
Riti, Y. F., & Puryundari, P. (2021 ). Penanggulangan Krisis Air Bersih Dengan Membuat Perpipaan Di Desa Bogori Kalimantan Barat. Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.5 No.2, 160- 165
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H