Penyediaan air bersih yang mencukupi dan aman memiliki peran penting dalam mengurangi angka kejadian diare serta mengurangi angka kematian akibat penyakit tersebut. Dengan meningkatkan akses terhadap air bersih, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, mendukung praktik sanitasi yang baik, dan mengurangi beban penyakit berkaitan dengan air. Hal ini, pada gilirannya, akan berkontribusi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Maka, penanganan krisis air bersih harus menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.Â
Daftar PustakaÂ
Amalia, B. I., & Sugiri, A. (2014). KETERSEDIAAN AIR BERSIH DAN PERUBAHAN IKLIM:STUDIKRISIS AIR DI KEDUNGKARANG KABUPATEN DEMAK. Jurnal Teknik PWK , Volume 3 Nomor 2. 295-302.Â
Fatah, A., dkk (2019). Krisis Air Bersih dan Peningkatan Ekonomi Mandiri Masyarakat Padukuhan Sarimulyo dengan Paralonisasi. Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat, Volume 1, Halaman: 13-15.Â
Kurniawati, R. D., Kraar, M. H., Aulia, V. N., & Kusaeri, M. T. (2020). Peningkatan Akses Air Bersih Melalui Sosialisasi Dan Penyaringan Air Sederhana Desa Haurpugur. Jurnal Pengabdian dan Peningkatan Mutu Masyarakat, Vol. 1 No.2, p. 136-143.Â
Kanda, A. S., & Widiastutie, R. (2024). Dampak Krisis Air Bersih Terhadap Kesehatan Dan Strategi Dalam Mengatasi Permasalahan Di Perkampungan Ciwantani RW 17. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Manajemen, Vol.2, No.2. Hal 114-120.Â
Riti, Y. F., & Puryundari, P. (2021 ). Penanggulangan Krisis Air Bersih Dengan Membuat Perpipaan Di Desa Bogori Kalimantan Barat. Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.5 No.2, 160- 165
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H