Mohon tunggu...
Muhammad Mahfud Syaifullah
Muhammad Mahfud Syaifullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Amateuris Bertumbuh

Menepi tak berhenti, bergerak tak berjarak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perihal Luka

29 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 29 Oktober 2024   18:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada luka yang terlahir tanpa sengaja.

Ada luka yang akhirnya semakin terbuka.

Ada luka yang mudah untuk diterka.

Ada luka yang tak pantas menjadi cerita.

Ada luka yang kian menggerus sebuah masa.

Ada luka yang kian dalam di tengah bersama.

Ada luka yang kian ringan dibiaskan oleh tawa.

Ada luka yang kian perih dari sebuah kata.

Ada luka yang tak lekang di antara kita.

Ada luka yang tak mudah disembuhkan dengan canda.

Ada luka yang tak surut hanya dilampiaskan dengan bahagia.

Ada luka yang tak gentar menghadirkan lautan kecewa.

Ada luka yang tak terkira menyebabkan buta.

Ada luka yang pada akhirnya menguji kita dengan segala daya.

Ada luka yang bermuara pada sebuah cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun