PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
KONSEP PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Disusun oleh Muhammad Saoki Ilham Dan Meyranda Michella
Pancasila sebagai system etika merupakan sebuah struktur pemikiran yang disusun guna menuntun setiap warga Negara dalam bertingkah laku maupun beretika. Maksudnya adalah untuk mengembangkan dimensi moralitas pada individu sehingga menimbulkan sikap spritualis dalam Negara.
Etika selalu dikaitkan dengan nilai, Lacey mengungkapkan pendapatnya bahwasannya ada enam pengerian nilai dalam penggunaan secara umum, yaitu:
- Suatu tindakan sebagian membentuk identitas seseorang sebagai penginterpretasian, membentuk diri, dan mengevaluasi diri.
- Suatu tindakan yang berkualitas, berharga, pemenuhan karakter untuk kehidupan, dan kebaikan.
- Susatu yang baik diantara berbagai kemungkinan tindakan yang berpegang kepada fundamental yang standar.
- Sesuatu yang fudamental yang dicari oleh seseorang dalam sepanjang harinnya.
- Suatu fudamental yang dipegang oleh seseorang ketika bertingkah laku untuk diri sendiri maupun orang lain.
- Sesuatu sekqaligus membentuk hidup yang berharga dengan identitas kepribadian.
Konsep Pancasila Sebagai Sistem EtikaÂ
Etika berasal dari kata Yunani (thos) yang memiliki arti sikap, perilaku, kebiasaan, cara berfikir, dan watak. Etika berkaitan dengan kebiasaan dan tata cara hidup yang baik terhadap individu maupun orang lain, kebiasaan hidup yang baik ini telah di ajarkan oleh nenek moyang (leluhur).
Adapun terdapat beberapa aliran etika dan karakteristiknya:
- Aliran Etika Keutamaan, watak nilainya adalah disiplin, kejujuran, belas kasih, dan lainnya, keterangan dari etika ini adalah moralitas yang didasarkan pada agama.
- Aliran Teleologis, mengenai hukuman dan akibat yang wataknya adalah kebenaran dan kesalahan pada tujuan akhir.
- Aliran Deontologis memiliki orientasi kewajiban yang watak nilainya kelayakan, kepatutan, dan kepantasan.
Etika Pancasila adalah sebuah cabang filsafat yang menjabarkan sila-sila pancasila untuk membentuk perilaku hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam etika pancasila terdapat nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang menjadikan aspek perilaku hidup warga Negara.
Sila ketuhanan memiliki moral berupa nilai spiritualisme untuk mendekatkan dan mengingat sang pencipta (Tuhan), taat dalam peraturan yang disusun oleh agama yang di percayainya. Sila kemanusiaan atau bisa disebut humanus yaitu menjadikan manusia yang manusiawi. Sila persatuan mengandung nilai solidaritas dan kebersamaan. Sila kerakyatan memiliki nilai seperti sikap saling menghargai dan tidak memaksa kehendak orang lain. Sila keadilan mengandung nilai kepeduli terhadap orang lain dan bersedia untuk membantu.
Diperlukannya Pancasila Sebagai Sistem Etika
Ada beberapa alasan yang menjadikan pancasila sebagai system etika dibutuhkan dalam kehidupan bernegara adalah sebagai berikut:
- Masyarakat Indonesia cenderung memutuskan tindakan berdasarkan emosional, mau menang sendiri tanpa memikirkan dampak yang di timbulkan dari perbuatannya. Contohnya adalah kebakaran hutan di Riau oleh seseorang yang menyebabkan kabut asap dan perusakan pada alam. Maka dari itu, pancasila sebagai system etik perlu di terapkan dalam peraturan Undang-undang yang menindak tegas pelaku pembakaran hutan tersenbut,
- Pancasila sebagai system etik akan mengarah wajib pajak secara sadar memenuhi kewajiban perpajakan dengan baik, dengan kesadaran perpajakan yang tinggi ini maka program pembangunan yang di atur oleh APBN dapat berjalan dengan baik.
- Pelanggaran HAM dalam kehidupan bernegara ditandai dengan melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain, kasus yang dilaporkan diberbagai media salah satunya adalah pelantaran anak yatim dan/atau piyatu oleh pihak yang seharusnya melindungi.
- Generasi muda yang tidak mendapatkan didikan karakter yang semestinya, dihadapkan pada pluralitas nilai yang melanda sebagai akibat globalisasi sehingga kehilangan arah. Dedikasi moral terjadi ketika pengaruh globalisasi tidak sejalan dengan nilai-nilai yang ada di pancasila.
- Korupsi akan merajalela karena penyelenggara Negara tidak memiliki rambu-rambu normative dalam bertugas. Penyelenggara Negara tidak bisa membedakan batasan antara boleh dan tidak boleh, pantas dan tidak pantas, baik dan buruk.
kesimpulan yang bisa diambil dari artikel ini adalah Pancasila sebagai sistem etika dapat mengembangkan dimensi moralitas pada seseorang sehingga dapat menimbulkan sikap spritualis dalam bernegara, etika selalu dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila, etika juga memiliki beberapa aliran yaitu : aliran etika keutamaan, aliran etika teleologis, dan aliran etika deontologis.
daftar pustaka:
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-PendidikanPancasila.pdf
https://www.slideshare.net/ditarahmawati5/8b-pancasila-sistem-etika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H