PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDORONG KEPEDULIAN SOSIAL: PELAJARAN DARI PROGRAM SOSIAL DI SD
Oleh: Sany Nayla Putri (241330001493)
Program Pendidikan PGSD Fakultas Pendikan dan Ilmu Tarbiyah
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
PendahuluanÂ
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tidak hanya terbatas pada teori-teori dasar seperti mengenalkan anak-anak pada hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara Indonesia, norma-norma yang harus dijunjung tinggi, serta pemahaman tentang UUD RI dan Pancasila. Lebih dari itu, PKn diharapkan dapat memainkan peran penting dalam membentuk karakter peserta didik, termasuk menanamkan rasa empati, tanggung jawab, dan partisipasi. Salah satu contoh konkret yang menarik adalah bagaimana program sosial yang diadakan di sekolah dasar (SD) dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan rasa kepedulian mereka.
Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peranan yang sangat vital dalam membentuk karakter dan perilaku peserta didik, khususnya dalam meningkatkan kesadaran mereka terhadap masalah sosial di sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan melalui program sosial di SD dapat mendorong peningkatan kepedulian sosial di kalangan siswa.
Pembahasan
Penguatan pendidikan karakter juga harus didukung oleh kebijakan yang mendukung dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Pemerintah harus merancang kebijakan yang memberikan dorongan kepada sekolah-sekolah yang sukses dalam melaksanakan pendidikan karakter. Sebagai contoh, sekolah yang menunjukkan peningkatan dalam indikator-indikator karakter siswa dapat diberikan penghargaan atau dukungan tambahan untuk program-program mereka (dwi, alanisa, 2021). Setiap anak sebenarnya telah membawa potensi karakter sejak sebelum mereka dilahirkan. Oleh karena itu, potensi ini perlu terus dikembangkan agar dapat tumbuh dengan baik. Banyak ahli berpendapat bahwa kegagalan dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada anak di usia dini dapat menyebabkan terbentuknya kepribadian yang kurang baik di masa dewasa (Ulandari, Rapita, 2023).
Salah satu ilustrasi konkret dari pelaksanaan program sosial di tingkat sekolah dasar adalah kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang sedang dalam kesulitan. Bantuan ini ditujukan kepada mereka yang terkena dampak bencana alam, orang tua peserta didik yang telah meninggal, peserta didik yang sakit, serta kegiatan amal yang diadakan setiap hari Jumat. Aktivitas ini biasanya melibatkan seluruh komunitas sekolah, mulai dari guru, peserta didik, hingga orang tua, yang semuanya bekerja sama untuk memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Sebagian besar sekolah dasar memiliki berbagai program yang diselenggarakan secara berkala. Contohnya, kegiatan amal yang diadakan setiap hari Jumat, gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekolah, penanaman pohon, penggalangan dana untuk bencana alam, serta sumbangan barang dan pakaian pada saat terjadi bencana. Semua program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa empati terhadap sesama serta meningkatkan rasa tanggung jawab yang tinggi di kalangan siswa.
Program sosial yang diselenggarakan di SD memberikan dampak signifikan bagi para peserta didik. Melalui kegiatan ini, mereka belajar memahami pentingnya berbagi dengan lingkungan sekitar, mengembangkan rasa empati, serta merasa terlibat dalam upaya membantu sesama. Pendidikan yang menekankan aspek sosial ini membantu siswa menyadari bahwa kepedulian sosial bukan hanya sekadar kewajiban moral, melainkan juga tanggung jawab bersama sebagai bagian dari komunitas. Salah satu manfaat utama dari program sosial adalah tumbuhnya sikap solidaritas di kalangan peserta didik. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan mereka secara langsung, seperti yang dilakukan di SDN 3 Pelang, memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menggalang dana sebesar Rp 2000 per orang. Setiap peserta yang berkontribusi akan mendapatkan kartu sebagai tanda partisipasinya. Melalui program ini, siswa dapat memahami kehidupan orang-orang kurang beruntung dan belajar untuk tidak hanya memusatkan perhatian pada diri mereka sendiri, tetapi juga melihat dunia dengan lebih luas dan peduli kepada orang lain.