Mohon tunggu...
Sanusi at Maja
Sanusi at Maja Mohon Tunggu... Penulis - Da'i/ Anggota PISHI/Alumni Pasca UNIRA MALANG

Love for All Hatred for None

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi, dari Kitab Suci hingga Konstitusi

12 Oktober 2020   19:47 Diperbarui: 12 Oktober 2020   19:55 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sinilah perlunya kehadiran negara untuk memastikan jaminan pemenuhan seluruh hak-hak warganegara. Perumpamaan yang mudah di cerna misalnya, ketika kambing di kandang berada dalam ancaman harimau, maka pemerintahlah yang berhak mengusir harimau itu. 

Jangan hanya karena dalih stabilitas keamanan, kambing diungsikan sementara harimau dibiarkan berkeliaran. Jika ini yang terjadi maka alamat hak-hak korban tidak akan terpenuhi, jangankan untuk memperoleh keadilan-pulang ke rumah sendiri saja dalam ancaman.

Kata kunci menjaga stabilitas keamanan adalah menangani mereka yang membuat suasana menjadi tidak aman. Tidak sepantasnya atas nama stabilitas keamanan hak kebebasan beragama dan menjalankan ajaran agama  dari warga negara terinjak-injak. Kehadiran negara menertibkan suatu ibadah penganut agama tertentu jika ritual ibadahnya itu membahayakan jiwanya dan jiwa orang lain. 

Jika aparat negara malah melarang ibadah resmi dari agama yang eksistensinya justeru diakui negara, maka itu merupakan sebuah pelanggaran HAM berat.

Nampaknya para pihak yang sering melakukan tindakan intoleransi telah melupakan ajaran kitab suci, dan juga telah membelakangi konstitusi. Konstitusi negara kita UUD 1945 adalah kalimatun sawa (Kesepakatan bersama dalam kehidupan berbangsa). Ia adalah konsensus nasional yang telah final yang menyatukan jiwa bangsa Indonesia yang berbhineka menjadi tunggal ika.

Tidak bisa dipungkiri dari sejumlah konflik keagamaan yang dominan terlibat adalah umat Islam, karena itu secara khusus dalam tulisan ini akan memaparkan keindahan ajaran Islam dalam prinsip toleransi beragama dan berkeyakinan. Adapun tujuannya mengingatkan kembali bahwa kitab suci itu sarat dengan ajaran toleransi.

Ajaran Islam Tentang Toleransi

Toleransi dalam teologi Islam adalah al-tasamuh, yang dimaknai sebagai sikap saling menghargai, menerima, serta menghormati keragaman budaya dan perbedaan berekspresi. (Zuhairi Misrawi, seperti di kutif detik.com). Al-tasamuh memang secara spesifik tidak disebutkan Al-Qur'an tetapi banyak ayat yang semakna dengan teologi toleransi menurut Islam di atas, misalnya :

" Dan janganlah kalian memaki apa yang diseru mereka selain Allah swt., maka mereka pun memaki Allah swt, karena rasa permusuhan tanpa ilmu ". (al-An'am 108)

Penggalan ayat di atas adalah salah satu tuntunan kitab suci umat Islam terkait toleransi beragama. Isinya sangat jelas, sedikitpun tidak diperkenankan untuk menghina sesembahan selain Allah. Secara eksplisit berarti puka dilarang untuk menghina penyembahnya. Setiap penganut agama mesti merasa nyaman dengan apa yang di pilihnya. 

Terlepas dari segala konsekuensi pilihannya  otoritas Tuhanlah yang berhak menilai benar atau salah. Firmannya "Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang dapat petunjuk." (QS An-Nahl:125).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun