Mohon tunggu...
santy rosnia
santy rosnia Mohon Tunggu... -

assalamualaikum

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kidung Doa

29 Desember 2010   10:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:15 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Goresan tinta dari sebuah lautan yang terhampar

Senandung kidung dari kicauan burung camar

Secarik surat dari sang merpati putih

Berisikan segala isi hati yang tengah bersedih

Alam telah menggambarkan kerja kerasmu

Sinar telah menceritakan betapa lelahnya dirimu

Hingga langit pun berdongeng tentang perjuangan dirimu

Untuk menghidupi keluarga tercintamu

Ayah…

Tulang pipimu adalah gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar

Kini kurus dan membungkuk

Legam terbakar matahari

Ayah

Ku tuliskan secarik surat rindu untukmu

Ku dendangkan kidung doa untuk keselamatanmu

Ku lantunkan ayat-ayat illahi untuk menentramkan jiwamu

Salam rindu dari anakmu ayah . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun