Menjajakan Kaki di Suku Baduy

Untuk MCK / mandi cuci kaktus, kita akan diantarkan menuju sungai yang airnya sungguh amat bersih bahkan jauh dari bahan kimia, sangat dilarang keras penggunaan odol, shampoo, sabun dan sejenisnya, sehingga cukup dengan membasuhkan badan dan berendam di air sungai maka secara tidak langsung kita pun turut serta menjaga kelestarian alam dan makhluk hidup disekitarnya. 

Baduy Dalam terdapat pancoran yang bisa kita pakai apabila ingin mandi menggunakan gayung yang terbuat dari batok kelapa dengan air yang mengalir dari batang -- batang bamboo yang kemudian tumpah ruah didalam sebuah bak yang terbuat dari batu. Air yang jernih, bersih tak berbau sangat aman untuk kita pakai mandi bahkan pada kulit yang sensitive (seperti saya).

Selama di Baduy Dalam, tidak adanya signal, penggunaan smartphone hanya untuk penerang dikala malam hari ingin buang hajat, mereka masih menggunakan obor untuk kehidupan sehari hari. Salah satu rumah yang saya tempati, mereka menggunakan minyak jelantah dan tali yang kemudian dibakar sehingga mampu menjadi penerang dikala sandikala sudah mulai menyapa. Pengalaman yang tidak terlupakan, sungguh apabila masih ada kesempatan untuk berkunjung kembali, dengan senang hati aku akan menjajakan kaki kembali pada Suku yang sangat menghargai keseimbangan alam tersebut.

Mengenai rumah yang mereka bangun, sempat berbincang - bincang ringan dengan para poter kami (Baduy Dalam), untuk rumah sendiri ketika telah disetujui oleh Kepala Suku, maka pembangunan sebuah rumah hanya boleh terjadi selama 2 hari dan untuk pembangunan jembatan hanya boleh memakan waktu 1 hari. Menurut saya, mereka sangat bahu membahu dalam pembangunan dan dengan kecepatan dan ketangkasan yang mereka miliki, sungguh bisa kita jadikan contoh untuk tidak menunda nunda segala hal yang memang sudah didepan mata. 

Salam hangat dari saya untuk urang Baduy.