Betawi memiliki sejumlah tradisi sebelum puasa atau Ramadhan. Tradisi tersebut menjadi kearifan lokal yang masih dilestarikan hingga saat ini. Biasanya, masyarakat Betawi melaksanakan tradisi sebelum puasa itu bersama keluarga.
MasyarakatTradisi itu pada umumnya dilaksanakan seminggu hingga satu hari sebelum Ramadhan. Â apa saja tradisi Betawi sebelum puasa? Berikut ulasannya ,
1. Nyorog
tradisi nyorog, salah satu tradisi Betawi sebelum puasa, Nyorog merupakan tradisi Betawi sebelum puasa yang diperkirakan sudah ada sejak 1800-an, Tradisi ini dilakukan dengan cara berbagi bingkisan makanan ke sanak saudara dan keluarga yang tinggalnya berjauhan. Â Sebab, masyarakat Betawi pada zaman dulu memiliki tempat tinggal yang berjauhan antara satu dengan yang lainnya karena dibatasi hutan dan kebun. Tradisi ini mulanya diperkenalkan para wali saat menyebarkan ajaran Islam. Selain menyambut puasa, tradisi nyorog juga dilakukan saat Idul Fitri dan upacara pernikahan.Â
2. Munggahan
Selain masyarakat Betawi, tradisi munggahan juga dikenal di kalangan masyarakat muslim, munggahan berasal dari bahasa Sunda munggah, yang artinya naik secara harfiah, atau bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi., munggahan merupakan wujud rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT dan upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun ke belakang. Munggahan juga bertujuan agar masyarakat terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ada beragam kegiatan dalam tradisi munggahan, seperti berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, dan berdoa bersama. Selain itu, sebagian umat Islam mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam keluarga, atau mengamalkan sedekah munggah, yakni sedekah sehari sebelum puasa Ramadhan.
3. Ruwahan
Tradisi Betawi sebelum puasa selanjutnya adalah ruwahan atau rowahan., tradisi ruwahan berupa penutupan pengajian dan persiapan menuju Ramadhan. Dalam ruwahan, biasanya satu keluarga berkumpul lalu membaca surat Yasin bersama ditambah tahlil dan shalawat kepada Nabi Muhamad SAW. Setelah itu, acara ditutup dengan makan bersama dengan makanan khas Betawi, seperti ketupat sayur, semur, asinan, dan kue-kue kecil. Sebagian masyarakat Betawi juga mengartikan ruwahan sebagai kegiatan sedekah., dalam ruwahan, masyarakat Betawi mengundang tetangga-tetangga terdekat, lalu memberikan sembako untuk persiapan Ramadhan. Ruwahan bermakna bentuk rasa syukur atas rezeki dari Allah SWT sekaligus momentum untuk mendoakan keluarga atau sanak saudara yang telah meninggal.
4. Nyekar