Mohon tunggu...
Santrika Lutvianti
Santrika Lutvianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan Program Studi Ilmu Gizi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peningkatan Makanan Fungsional yang Tinggi Serat

9 Januari 2024   15:00 Diperbarui: 9 Januari 2024   17:57 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Camilan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh setiap orang, karena mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan yang kurang sehat. Gorengan menjadi camilan yang sangat terkenal dan tidak dapat dipungkiri bahwa menjadi camilan yang sering dikonsumsi oleh sebagian orang. 

Dalam gorengan terdapat kandungan yang merugikan bagi tubuh yaitu kandungan lemaknya yang tinggi. Terdapat berbagai jenis zat gizi yang harus terpenuhi setiap harinya, contoh zat gizi yang berperan baik bagi metabolisme tubuh adalah serat. Serat merupakan jenis karbohidrat kompleks pada makanan yang terbagi menjadi 2 jenis yaitu serat larut air dan serat yang tidak larut air. Serat yang larut air banyak ditemukan pada buah, oatmeal dan wortel. 

Pada serat yang tidak larut air didapatkan dari biji – bijian dan sayuran hijau. Serat biasanya hanya terdapat dalam makanan nabati yang berasal dari tumbuhan. Asupan makanan yang kurang sehat dan menimbulkan penyakit degeneratif, yang pastinya akan mengganggu metabolisme di dalam tubuh.

 Penyakit degeneratif yang berhubungan dengan asupan serat yaitu diabetes tipe 2. Tingkat prevalensi penyakit diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia cukup tinggi, disebabkan pola hidup yang tidak sehat seperti kurangnya konsumsi serat dalam sehari. Serat dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan dan pencegahan diabetes tipe 2. Penderita diabetes mellitus pada umumnya harus mengurangi konsumsi karbohidrat, lemak/ kolesterol, gula dan garam. 

Mayoritas orang yang memiliki kegiatan padat setiap harinya, akan mengonsumsi makanan dengan porsi yang banyak dalam satu kali makan, ini akan meningkatkan resiko penyakit diabetes. Konsumsi serat bagi penderita diabetes tipe 2 digunakan sebagai pengendalian terhadap kadar gula darah, karena serat perlahan akan mengurangi penyerapan gula di dalam darah. Serat pangan khususnya serat yang larut dalam air memiliki kemampuan untuk memperlambat pengosongan lambung yang mengakibatkan rasa kenyang lebih lama. 

Peningkatan sensitivitas insulin untuk mengatur kadar gula darah agar lebih efektif juga dipengaruhi adanya asupan serat. Konsumsi serat yang kurang akan mengganggu sistem pencernaan, terjadinya masalah berat badan dan masalah kesehatan jantung. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi makanan yang tinggi serat masih rendah, ini yang mengakibatkan banyak orang sering mengalami sembelit karena kurangnya konsumsi serat yang harus tercukupi setiap harinya. Manajemen diet yang harus diterapkan pada penderita diabetes tipe 2 yaitu dengan menjaga pola makan, melakukan olahraga yang teratur serta memperhatikan konsumsi lemak dan gula.

Dengan hal ini pengembangan makanan fungsional yang praktis dan bergizi tinggi harus dikembangkan. Makanan fungsional yang dimaksudkan dapat menjadi makanan selingan yang mudah untuk dikonsumsi dimana saja. Jaman sekarang semua orang memerlukan makanan yang dapat simple namun mampu memenuhi kebutuhan energinya. Snack bar menjadi salah satu makanan ringan yang teksturnya padat. Dengan tekstur yang padat, snack bar ini bisa membuat seseorang kenyang lebih lama. 

Biasanya terbuat dari berbagai macam biji – bijian, sereal dan tepung yang akan dicampurkan dengan bahan tambahan yang menjadi pengikat dan penambah cita rasa. Snack bar menjadi alternatif makanan fungsional yang perlu divariasikan, karena sebagian orang menganggap bahwa makanan sehat hanya dikonsumsi untuk seseorang yang melakukan diet saja. 

Pemilihan snack bar sebagai camilan yang sehat akan dilihat dari berbagai faktor yaitu pada warna, aroma, rasa dan tekstur. Proses pemasakan yang meliputi suhu dan waktu pemanggangan menjadi hal yang perlu diperhatikan karena akan berpengaruh pada kualitas snack bar yang dihasilkan. 

Sudah banyak beredar snack bar dalam berbagai merek, serta pengembangan dari berbagai penelitian yang memodifikasi bahan sampingan atau produk pangan lokal menjadi makanan yang kaya akan nutrisi. Produksi snack bar yang dihasilkan oleh perusahaan besar akan melakukan uji organoleptik untuk mengetahui kesesuaian nutrisi dan kandungan yang ada didalamnya. 

Saya pernah mengunjungi salah satu pabrik snack bar yang sudah terkenal luas di Indonesia. Di sana saya mengamati proses pengolahan yang sangat higienis, dari mulai pemilihan bahan baku yang bermutu tinggi hingga proses packing. Memanfaatkan teknologi yang canggih dan meminimalisir sentuhan langsung pada produk yang dibuat.

Bahan baku yang akan dipilih pada snack bar pastinya bahan yang mengandung serat tinggi. Keberagaman makanan dari bahan sampingan sudah banyak diterapakan, alasannya yaitu mengurangi limbah makanan yang berkontribusi pada kelestarian lingkungan. 

Banyaknya produksi kedelai yang dijadikan olahan tahu yang ada di Indonesia berpotensi limbah yang merugikan jika dibuang secara sembarangan. Contoh bahan yang memiliki serat tinggi adalah ampas tahu. Ampas tahu yang biasanya dianggap sebagai limbah yang tidak bernilai ekonomis, justru memiliki nutrisi yang cukup bermanfaat. Ampas tahu yang dijadikan sebagai bahan baku pembuatan snack bar akan diolah terlebih dahulu menjadi tepung. Tepung ampas tahu dibuat untuk mempertahankan masa simpan. 

Terlebih dahulu memastikan bahwa ampas tahu yang akan dilakukan pengolahan masih segar dan dalam kondisi yang baik. Proses yang harus dilalui untuk mendapatkan tepung ampas tahu yang sesuai perlu memperhatikan tahapan berikut dari pemilihan ampas tahu yang masih segar, pengukusan ampas tahu lalu dicuci dan diperas agar memudahkan disaat proses pemanggangan/ pengeringan. Tepung ampas tahu memiliki karakteristik yang hampir sama dengan tepung terigu, Pada tepung ampas tahu mengandung karbohidrat, protein, lemak, kalsium dan serat. 

Pemanfaatan tepung ampas tahu menjadi snack bar ini akan meningkatkan nilai mutu dan kualitas produk pangan. Untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat pada snack bar ini dapat divariasikan dengan bahan lain seperti kacang-kacangan dan buah kering. Penggunaan buah kering diharapkan dapat memberikan rasa manis yang alami dan menghilangkan aroma langu dari ampas tahu. 

Dengan bahan bahan tambahan yang divariasikan ke dalam snack bar ini akan menambah nilai gizi pula. Alasan lain dipilihnya snack bar ampas tahu sebagai alternatif camilan bagi penderita diabetes karena tergolong makanan yang rendah kalori. Snack bar ini juga bisa menjadi solusi camilan untuk anak – anak yang tidak menyukai sayur karena kandungan seratnya yang tinggi. Tetapi jika diperuntukkan pada anak – anak perlu disesuaikan dengan ukuran porsi dan kesesuaian terhadap alergi.

Banyak mahasiswa yang menggunakan tepung ampas tahu sebagai bahan penelitian. Sebenarnya akan ada banyak produk olahan yang dihasilkan dari tepung ampas tahu. Pengembangan yang dilakukan dari tepung ampas tahu tidak hanya pada pembuatan snack bar tetapi juga kue kering. 

Terdapat banyak pengabdian dari mahasiswa yang mengajarkan kepada masyarakat luas terutama ibu – ibu untuk memanfaatkan tepung ampas tahu menjadi variasi camilan yang beragam. Hal ini diharapkan agar meningkatkan taraf ekonomi pada masyarakat karena dapat menjadi peluang usaha rumahan. Pemberdayaan kepada masyarakat luas juga akan meningkatkan ekonomi, karena dari bahan baku yang modal awalnya sangat minimalis menjadi barang dengan harga jual yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun