Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi Wasallam mengatakan, "Allah merahmati satu, dua, tiga seseorang yang ramah dan toleran dalam berbisnis". (HR. Bukhari dan Tirmidzi).
5.) Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut.
 Sabda Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi Wasallam, "Janganlah kalian melakukan najsya (Seorang pembeli tertentu, berkolusi dengan penjual untuk menaikkan harga bukan niat untuk membeli, tetapi agar menarik orang lain untuk membeli)".
6.) Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain agar orang membelinya.Â
Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi Wasallam bersabda, "Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang di jual oleh orang lain" (HR. Muttafaq alaihi).
7.) Tidak melakukan ihtikar.
Ihtikar ialah menumpuk dan menyimpan barang dalam masa tertentu, dengan tujuan agar harganya suatu saat menjadi naik dan keuntungan besarpun di peroleh. Rasulullah melarang keras perilaku bisnis semacam itu.
8.) Takaran, ukuran dan timbangan yang benar.
Dalam perdagangan, timbangan yang benar dan tepat harus benar-benar di utamakan. Firman Allah: "Celakalah bagi orang yang curang, yaitu orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta di penuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka menguranginya". (QS. 83:112).Â
9.) Bisnis tidak boleh mengganggu kegiatan ibadah kepada Allah
Firman Allah, "Orang yang tidak dilalaikan oleh bisnis lantaran mengingat Allah, dan dari mendirikan shalat dan membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang hari itu, hati dan penglihatan menjadi goncang".