Perilaku dalam berbisnis atau berdagang tidak luput dari adanya nilai moral atau etika bisnis. Penting bagi para pelaku bisnis untuk menginterpretasikan dimensi moral ke dalam kerangka atau ruang lingkup bisnis.
Penerapan etika bisnis dalam Islam harus mampu di laksanakan dalam setiap aspek perekonomian termasuk dalam penyelenggaraan produksi, konsumsi, maupun distribusi. Hal inilah yang sudah dilakukan pada beberapa pelaku usaha kecil dengan menerapkan etika bisnis Islam dalam kegiatan mereka.
Jika kita lihat dari ciri-ciri etika bisnis Islam sebagaimana di ajarkan Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wasallam, terlihat bahwa para pelaku usaha kecil di tiga tempat tersebut sebagian besar telah mempraktikkan etika bisnis Islam.
Ciri-ciri etika bisnis islam yang diajarkan Rasulullah Saw diantaranya:Â
1.) KejujuranÂ
Dalam doktrin Islam, kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat intens mengajurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Dalam hal Beliau bersabda: "Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib kecuali ia menjelaskan aib". (HR. Al Quzwani).
2.) Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis
Pelaku bisnis menurut Islam, tidak hanya mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya sebagaimana yang diajarkan bapak ekonomi kapitalis, Adam Smith, tetapi juga berorientasi kepada sikap ta'awun (Menolong orang lain) sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis.Â
3.) Tidak melakukan sumpah palsu
Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi Wasallam sangat intens melakukan para pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam transaksi bisnis. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Nabi bersabda, "Dengan melakukan sumpah palsu, barang-barang memang terjual , tetapi hasilnya tidak berkah".Â
4.) Ramah tamahÂ