Teknologi akan terus berkembang yang menghasilkan media-media pembelajaran yang baru. Walaupun banyak media pembelajaran yang baru, namun tidak serta merta akan memberikan efektifitas pembelajaran yang tinggi, tanpa adanya  konsep dan metode pembelajaran yang tepat.
Penekanan pada teori komunikasi dan pembelajaran, akan selalu menjadi fokus bersama dalam bidang teknologi pendidikan. Penggunaan media pembelajaran  yang disesuaikan dengan tepat untuk memfasilitasi pembelajaran, akan meningkatkan kinerja sesuai dengan tujuan dari pembelajaran tersebut.
Seperti halnya di era industri 4.0 ini, teknologi digital berkembang dengan sangat pesat termasuk untuk kebutuhan pembelajaran digital. Â Menurut William (1999) Pembelajaran digital dapat dirumuskan sebagai 'a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources' (Munir, 2017).
Walaupun tidak semua media digital itu terkoneksi dengan internet, tetapi saat ini dapat di pahami bahwa hampir semua perangkat digital terkoneksi dengan jaringan internet. Â Hal ini memungkinkan user untuk saling berbagi konten dan informasi yang berlimpah dalam berbagai cara melalui internet. Menurut Prof. Dr. Munir, M.IT. pembelajaran digital adalah media yang memiliki keuntungan antar lain menyenangkan dan menimbulkan ketertarikan pembelajar pada program-program digital. Oleh karena itu pembelajar yang belajar dengan baik akan cepat memahami komputer atau mengembangkan dengan cepat keterampilan komputer yang diperlukan melalui website. Maka pembelajar dapat belajar di mana pun pada setiap waktu. (Munir, 2017). Pembelajaran digital juga memberikan peluang besar untuk pembelajaran yang lebih interaktif dan adaptif. Dengan adanya jaringan yang luas, pembelajar ataupun peserta didik formal dapat mengakses berbagai sumber daya pembelajaran yang tidak terbatas, baik berupa video, artikel, maupun aplikasi pembelajaran yang lain. Kondisi ini memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing individu. Teknologi digital juga memungkinkan terjadinya interaksi dan kolaborasi antara individu dari lingkungan yang berbeda di seluruh dunia. Hal ini akan meningkatkan kemampuan individu untuk mendapatkan wawasan secara terkini dan global
Hal ini sesuai dengan prinsip teori pembelajaran yang cukup baru yaitu konektivisme yang dikemukanan oleh George Siemens. Menurut George Siemens (2005) yang menjadi titik awal konektivisme adalah individu. Pengetahuan pribadi terdiri dari sebuah jaringan yang terhubung ke organisasi dan institusi, yang pada gilirannya memberikan umpan balik ke jaringan tersebut, dan kemudian terus memberikan pembelajaran kepada individu. Siklus pengembangan pengetahuan ini (dari individu ke jaringan ke organisasi) memungkinkan pembelajar tetap mengikuti perkembangan terkini di bidang mereka melalui koneksi yang telah mereka bentuk. (Siemens, 2005).
Berdasarkan konteks konektivisme tersebut, peran individu dalam pembelajaran digital tetap menjadi poin yang terpenting. Interaksi antara individu dengan individu, atau interaksi antara individu dengan organisasi tentu membutuhkan kemampuan keterampilan komunikasi. Dengan keterampilan komunikasi yang baik, maka kolaborasi yang instensif dan pertukaran ide yang produktif akan efektif tercapai dengan baik. Sebaliknya melalui pembelajaran digital, pembelajar atau peserta didik dapat berlatih untuk meningkatkan ketrampilan komunikasinya tentunya di dunia digital.
Menurut Greenstein (2012), bahwa sumber daya manusia saat ini hendaknya memiliki kemampuan berkomunikasi untuk bekerja sama dan menyampaikan ide-ide kreatifnya. Keterampilan komunikasi yang dimaksudkan disini adalah berkomunikasi efektif dalam menyampaikan informasi, kritik, dan juga kemampuan dalam menggunakan berbagai media dan teknologi dengan cara yang reflektif dan interaktif. Â Komunikasi efektif disini menekankan kemampuan kolaborasi, keterampilan interpersonal, tanggung jawab personal, tanggung jawab sosial dan memikirkan kepentingan umum serta komunikasi dua arah. (Dipalaya et al., 2016)
Maka dalam konteks pembelajaran digital, guru atau dosen perlu mengasah dan meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didiknya.  Maka berdasarkan pernyataan Greenstein (2012) pembelajar  atau peserta didik perlu untuk meningkatkan keterampilan komunikasi  dengan melatih antara lain :
1. Kemampuan menggunakan media dan teknologi
Keterampilan komunikasi memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan pembelajaran digital, terutama dengan mengintegrasikan literasi digital sebagai salah satu aspek esensial dalam pendidikan abad ke-21. Kemampuan mencari, mengelola dan membuat informasi digital secara etis yang menjadi bahasan literasi digital. Maka kemampuan literasi digital menjadi landasan pembelajar atau peserta didik untuk melakukan pembelajaran digital. Maka pembelajar atau peserta didik  wajib belajar menggunakan platform-platform di internet yang dapat bersama-sama membangun project, atau hanya sekedar sharing informasi melalui  forum, media sosial atau platform web yang lain untuk terciptanya pembelajaran digital yang efektif.