Kelima, ini yang seharusnya menjadi fokus mahasiswa saat magang, yakni semakin banyak saja perusahaan yang lebih suka merekrut mahasiswa yang magang di tempatnya. Apalagi kalau kinerja mahasiswa selama magang dinilai sangat memuaskan.
Jadi, ketika periode magang mahasiswa berakhir, dan pada saat itu perusahaan juga membutuhkan karyawan baru, biasanya mereka lebih suka merekrut mahasiswa magangnya. Mengapa?
Sebab kinerjanya sudah terbukti. Ketika magang selama enam bulan atau lebih, jika sang mahasiswa memang rajin, atau sebaliknya malas, itu akan terlihat pada kinerjanya. Begitu pula jika sang mahasiswa disiplin atau tidak, itu semua tampak. Juga, apakah mahasiswa memiliki growth mindset, mau terus  tumbuh dan berkembang, itu mua juga akan kelihatan.
Mahasiswa yang mampu bekerja dalam tim, rajin dan disiplin, selalu ingin terus berkembang, jujur dan berperilaku baik, ini jelas profil kandidat yang disukai oleh perusahaan untuk langsung direkrut.
Dan, perusahaan juga tak perlu lagi pusing-pusing merekrut karyawan lewat jalur konvensional yang membutuhkan waktu lama dan menyedot anggaran. Kalau lewat jalur konvensional, bayangkan, untuk merekrut 5 atau 10 karyawan baru, perusahaan mesti menyeleksi mungkin ratusan atau ribuan CV. Lalu, perusahaan juga mesti menyiapkan serangkaian tes dan interview. Merepotkan. Selain biayanya tidak murah, perusahaan juga mesti mengalokasikan banyak waktu. Â
Sementara, lewat program magang, untuk mendapatkan 5 kandidat karyawan, perusahaan cukup merekrut 10 peserta magang. Lalu, pantau kinerjanya untuk mendapatkan 5 kandidat terbaik. Soal perusahaan mesti mengalokasikan anggaran untuk uang saku mahasiswa magang, itu sangat sebanding dengan hasil kerja mereka selama magang.
Jadi, bagi para mahasiswa, manfaatkan program magang untuk unjuk kinerja yang terbaik. Siapa tahu kelak Anda dilirik oleh HR perusahaan.
Bagi perusahaan, cobalah untuk menjadikan program magang sebagai jalur baru untuk merekrut karyawan. Lalu, bandingkan hasilnya. Siapa yang kinerjanya lebih baik: lulusan yang direkrut lewat program magang atau jalur konvensional.
Selamat mencoba.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H