Mohon tunggu...
Indana
Indana Mohon Tunggu... Psikolog - Karyawan Swasta

Menulis adalah cara terbaik memanfaatkan diri untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Saat Interview, Apa yang HRD Ingin Ketahui tentang Anda?

21 September 2022   17:09 Diperbarui: 21 September 2022   17:16 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lewat gerak-gerik dan bahasa tubuh, HRD akan menilai apakah Anda cukup percaya diri atau tidak. Misalnya, saat menjawab atau menegaskan jawaban, Anda menatap mata lawan bicara, itu menandakan Anda cukup punya percaya diri. Sebaliknya kalau saat menjawab Anda terus menunduk, Anda akan dianggap kurang percaya diri.

Lewat gerak-gerik dan bahasa tubuh, tim HRD juga bisa menduga apakah Anda tengah berbohong, atau jujur. Kalau tim HRD merasa Anda berbohong, mereka akan “mengejar” Anda dengan pertanyaan-pertanyaan susulan untuk menguji konsistensi jawaban Anda. Kalau sampai hal ini terjadi tentu akan merugikan Anda. Jadi, sebaiknya jawablah dengan jujur—meski bukan berarti jawaban yang polos dan lugu.

Logika, Pengucapan dan Pilihan Kata
Cara Anda menjawab, pilihan kata dan sistematika jawaban Anda akan sangat menentukan. Dari situ, HRD akan menilai apakah Anda mampu berpikir dengan logis, runtut dan sistematis. Sebaliknya jawaban yang melompat-lompat membuat HRD akan menilai Anda kurang mampu berpikir secara runtut dan sistematis.

Pilihan kata dan pengucapan juga sangat menentukan. Pilihan kata dan pengucapan yang tepat akan membuat informasi menjadi kelas, mencegah terjadinya kesalahpahaman dan menciptakan suasana yang kondusif. Saya akan ambil anekdot sederhana soal ini.

Anda membeli martabak dan mencicipi rasanya. Lalu, Anda berkomentar memuji, “Wah Pak, martabaknya amis sekali ya.” Kalau si penjual martabak tidak cukup akrab dengan bahasa Sunda, mungkin ia akan tersinggung. Martabaknya manis kok dibilang amis. Sampai di sini jelas ada potensi terjadinya kesalahpahaman, sehingga menciptakan suasana menjadi kurang kondusif. Itu karena Anda mengganti kata “manis” dengan “amis”. Padahal, maksud Anda baik, yakni memuji, tapi hasilnya bisa berbeda. Intinya, saat interview, HRD juga akan menilai apakah Anda mampu memilih kata yang tepat dalam menyampaikan jawaban atau mengekspresikan sesuatu.

Kemampuan Beradaptasi
Saat interview, HRD juga akan melontarkan pertanyaan yang sifatnya menguji. Misalnya, HRD akan bertanya, “Kantor kami mewajibkan karyawan masuk setiap hari. Bahkan, jika diperlukan, karyawan juga diwajibkan masuk pada hari Sabtu. Apakah Anda bersedia?”

Akibat pandemi Covid-19, banyak di antara lulusan baru yang menjalani perkuliahan dan ujian secara online. Bahkan, bimbingan tesis/skripsi, termasuk sidangnya,  juga dilakukan secara online. Jadi, banyak di antara Anda yang sudah terlanjur terbiasa, merasa nyaman dan baik-baik saja dengan cara online. Maka, ketika ditanya, apakah bersedia masuk kantor setiap hari, Anda menjadi ragu. Keraguan itu secara tak sengaja akan tercermin dari jawaban Anda. Misalnya, oh begitu ya, …. hmm, atau, apakah boleh saya pertimbangkan?

Sebetulnya bukan itu yang menjadi fokus HRD. Boleh jadi pertanyaan tersebut hanya untuk menguji kemampuan, dan terutama, kesediaan Anda untuk menjadi lebih fleksibel dan mampu beradaptasi terhadap perubahan. Ini penting, sebab Anda akan bergabung dengan perusahaan. Sebagai pendatang baru, Anda dituntut untuk cepat beradaptasi. Jadi, Anda-lah yang harus menyesuaikan diri terlebih dahulu. Bukan sebaliknya, perusahaan yang menyesuaikan dengan keinginan Anda.

Maka, kalau ada pertanyaan semacam itu dan jawaban Anda, oh begitu ya…hmm atau apakah boleh saya pertimbangkan, itu akan menurunkan penilaian Anda. Meskipun akhirnya Anda menyatakan setuju, nilai Anda sudah berkurang. Posisi Anda akan kalah dengan kandidat lain yang dengan tegas menjawab, saya setuju.

Berkas Hardcopy
Saat ini semua dokumen bentuknya sudah softcopy. Begitu pula dengan CV, resume, ijazah, transkrip nilai atau portofolio karya Anda, semuanya di-submit dalam bentuk softcopy. Namun, ada kalanya saat interview, HRD akan menanyakan berkas yang hardcopy. Ini bukan karena HRD tidak memiliki berkas yang telah Anda kirim, tetapi lebih ingin menguji kesiapan Anda. Jika semua dokumen Anda bawa berkas hardcopy-nya, itu menunjukkan bahwa Anda sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik.

Informasi tentang Perusahaan
HRD juga sering menanyakan, apa yang Anda ketahui tentang perusahaan dan posisi yang Anda lamar? Lewat pertanyaan ini, HRD juga ingin menguji kesungguhan dan kesiapan Anda untuk bekerja di perusahaan. Jika Anda bersungguh-sungguh ingin bekerja di perusahaan, mestinya Anda mencari sebanyak-banyaknya informasi tentang perusahaan tersebut. Bagaimana mungkin Anda mau bekerja di suatu perusahaan, tetapi Anda tidak tahu sama sekali tentang perusahaan tersebut, bukan! Dan, informasi semacam ini bisa dengan mudah didapatkan. Anda bisa klik website atau beritanya di berbagai media. Simpelnya, Anda cukup klik Google.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun