Soal ragam pekerjaan pada posisi yang Anda lamar, informasi umumnya juga bisa Anda dapatkan dari mana-mana. Betul, ada aspek yang bersifat teknis dan spesifik yang mungkin belum Anda ketahui. Itu wajar. Jadi, sebelum interview, pelajari baik-baik berbagai informasi yang terkait perusahaan dan jenis pekerjaan yang mungkin bakal Anda lakukan. Ini bukan soal jawaban Anda benar atau salah, tetapi HRD ingin mengukur kesungguhan dan kesiapan Anda untuk bergabung di perusahaan tersebut.
Orang yang Tepat
HRD juga bisa memancing Anda dengan pertanyaan, coba tunjukkan bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi tertentu di perusahaan. Bagi Anda yang high profile atau terbiasa mempromosikan diri sendiri, tentu relatif mudah untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sebaliknya bagi yang low profile, Anda biasanya kurang suka menonjol-nonjolkan diri sendiri.
Pada saat seperti ini, sebaiknya Anda menjawab sesuai ekspektasi HRD. Jika Anda sosok yang high profile, kendalikan diri dalam menjawab agar jawaban Anda sesuai kebutuhan. Begitu bagi yang low profile, cobalah menjawab dengan lebih tegas tanpa harus memaksakan untuk menonjolkan diri.
Kalau Anda berdua menilai diri sebagai orang yang cocok untuk posisi tersebut, selain jawaban lisan, selebihnya berikan bukti pendukungnya sebagaimana ada dalam CV atau portofolio lainnya. Misalnya, dalam bentuk sertifikat, berbagai surat keputusan (SK), foto-foto atau bukti pendukung lainnya yang Anda nilai relevan.
Sebagai catatan, pada saat interview, HRD mungkin belum bahwa Anda high profile (ekstrovert) atau low profile (introvert). Saat itu sebetulnya HRD tengah menilai apakah karakter Anda cocok dengan kebutuhan perusahaan. Maka, penting bagi Anda untuk menjadi diri sendiri—tetapi jangan berlebihan.
Bagi yang introvert, jangan menjadi sosok yang pemalu, penyendiri dan pendiam secara berlebihan. Bagi yang ekstrovert, jangan menjadi sosok yang terlalu banyak bicara dan suka menonjolkan diri. Beradaptasilah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Kelebihan dan Kekurangan Diri
Pertanyaan lainnya yang biasa diajukan HRD adalah Anda diminta menyebutkan tiga (bisa lebih) kelebihan dan kekurangan Anda. Ada beberapa hal yang HRD ingin ketahui dari Anda dengan pertanyaan tersebut. Misalnya, HRD ingin tahu apakah Anda mengenali diri Anda sendiri. Kalau Anda terlalu lama berpikir sebelum menjawab, HRD mungkin akan menilai Anda kurang mengenal diri sendiri.
Berikutnya, HRD ingin menilai potensi Anda lewat kekuatan dan kelemahan tersebut. Lalu, HRD akan menilai seberapa jujur Anda mengakui, terutama, kelemahan diri sendiri. Pada sesi ini, HRD kerap mengajukan pertanyaan lanjutan, “Apa yang sudah Anda lakukan untuk mengatasi kekurangan Anda?”
Sebaiknya Anda punya jawaban untuk pertanyaan ini. Dan, jawaban itu bukan sebatas gagasan, tetapi sudah Anda terapkan. Misalnya, Anda mengaku sulit mengorganisasi urusan Anda sendiri. Akibatnya kamar dan meja Anda berantakan, sering kesulitan mencari barang-barang tertentu, karena Anda lupa di mana menaruhnya, atau lupa mengerjakan hal-hal yang penting.
Lalu, untuk mengatasi kekurangan tersebut, Anda mulai dengan tekad tidak akan keluar kamar sebelum semuanya rapi dan ditaruh pada tempatnya. Untuk hal-hal penting yang mesti Anda kerjakan, Anda membuat daftar skedul harian. Dengan jawaban semacam itu, HRD akan menilai bahwa Anda memiliki growth mindset. Anda mau untuk terus tumbuh dan berkembang. Caranya? Dengan menunjukkan adanya upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan tersebut.
Itulah beberapa hal yang ingin HRD ketahui dari Anda saat interview. Betul, itu hanya sebagian. Banyak HRD yang masih menyimpan puluhan pertanyaan untuk Anda, tetapi karena kendala waktu, tidak bisa dia ajukan.