Mohon tunggu...
santoso santoso
santoso santoso Mohon Tunggu... -

Alumni Akademi Pelayaran di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Awas, Jangan Terjangkit Penyakit Iri & Dengki "PKS"

27 Maret 2014   22:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awas jangan terjangkit penyakit iri dan dengki dengan PKS.

Bersihkan hati dan pikiran kita.... Ini barangkali kata yang tepat untuk mengawali tulisan ini.

Suhu polotik begitu memanas. Masing-masing kontestan berlombah memasarkan diri dengan menyatakan bahwa dialah yang paling benar, suci, nasionalis, hebat dan banyak lagi kata-kata yang sempurna. Pernyataan ini berlaku untuk pribadi atau partai secara kelembagaan.

Mengingat indahnya kata dan kalimat yang dijual serasa tidak ada satupun partai atau capres yang jelek. Mereka yang terbaca kejelekannya membuat pers release dengan menyebut kalau berita itu adalah black campane atau mencari bentuk penolakan lainnya.

Kami berharap pemilihan umum kali ini masyarakat sudah mulai cerdas. Sehingga suaranya tidak diberikan kepada orang yang dia sendiri tidak tahu kuwakitas orang yang diwakkli sehingga seperti pepatah, beli kucing dlm karung, atau memilih hanya karena uang Rp. 50.000; disaat serangan fajar. Kualitas pemilihan umum itu berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan dan kemapanan ekonomi masyarakatnya. Berdasarkan informasi yang penulis dapat bahwa tahun 2014 ini jumlah pemilih di atas 55% adalah anak mudab, artinya pemilu didominasi oleb kelompok mudah yang barang tentu lebih cerdas dalam memilih. Ingat, cintai negerimu dan jangan GOLPUT....

Pesan penting yang dapat kami sampaikan adalah sebagai  berikut :

1. Warga/rakyat indonesia yang sudah punya hak pilih wajib memilih, golput adalah pecundang...

2. Pelajari visi/misi, track record dan pribadi- pribadi pengurus dan kadernya.

3. Memilih untuk perbaikan negeri, karenya cari partai yang sempurnah (kalau ada, dan saya yakin tdk ada), atau partai yang sedikit kesalahannya.

4. Melek informasi, cari tahu hasil survey ICW atau laporan KPK tentang partai yg korup. Hal ini bukan berarti partai baru tdk korup, tapi lihat orang didalam partai itu.

5. Gunakan akal sehat, jangan iri/dengki. Karena dg iri dan dengki membuat anda tdk objektif.

Sejauh yang penulis amati, hanya ada satu partai dengan kriteria di atas yaitu PKS. Kedengkian membuat kita tdk adil dan bijak dalam memilih "Janganlah kebencianmu thd suatu kaum membuat mu tdk adil, berbautlah adil, karena adil mendekatkan diri kpd ketaqwaan"

Selamat memilih, dengan semangat indonesia semakin maju kedepan.

Salam Cinta, Kerja, Harmoni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun