Mohon tunggu...
Santorini
Santorini Mohon Tunggu... -

pelaku wisata

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Kreatif Wannabe

29 Agustus 2015   02:45 Diperbarui: 29 Agustus 2015   02:45 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pemerintah mendorong perkembangan industri kreatif yang memanfaatkan ciri khas kebudayaan Indonesia seperti industri kerajinan, seni pertunjukan serta produk ekonomi kreatif lainnya yang unik serta bernilai seni tinggi.

Liberalisasi dunia yang menyeragamkan seluruh pola hidup bangsa-bangsa di dunia harus mendapat lawan dengan membangkitkan produk kreatif lokal.
Sudah waktunya warisan budaya bangsa menjadi inspirasi dan sumber penciptaan bagi bangsa itu. .

Alam dan warisan budaya inilah, jika dikelola dan diberi makna baru, akan menjadi modal cultural dan sosial yang kuat untuk membangun bangsanya. Dalam serangkaian penelitiannya, ilmuwan Francis Fukuyama dan Samuel P Huntington, meyakini faktor budaya mempunyai andil besar terhadap kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa.

Menurut Fukuyama, ada dua kelompok bangsa yang mempunyai kebudayaan dengan high trust society dan low trust society. Kategori pertama melahirkan bangsa yang tangguh, yang bisa mencapai kemakmuran dan kemajuan. Jerman dan Amerika adalah contoh _ocus_ yang masuk kategori pertama itu. Tanpa harus disebut Fukuyama, kita tahu di mana tempat bangsa Indonesia. Pastilah ia berderet dengan bangsa-bangsa yang tak kunjung selesai mengatasi problemnya.

Meski terlambat, pemerintah Indonesia kini mulai menyadari betapa kekayaan warisan budaya adalah berkah yang harus dijaga dan dikembangkan. Sudah waktunya ekonomi kreatif sebagai ekonomi gelombang keempat. Yakni ekonomi yang dikembangkan dari warisan budaya dan alam Indonesia.

Alangkah kayanya kita akan warisan budaya. Bahkan, wayang kini telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO, selain Candi Borobudur dan Prambanan. Berbagai bangsa dunia iri dengan kekayaan budaya kita. Dari mulai seni tari, musik, teater, seni rupa, arsitektur, kriya, perhiasan, batik, perhiasan, jamu, dan obat tradisional, hingga kuliner. Tetapi, pemeliharaan dan pengembangan warisan bangsa yang amat berharga itu belum menjadi _ocus perhatian. Karena itu, menjadi amat penting untuk mulai menelusuri sejarah pemikiran budaya Indonesia. Penelusuran itu sekaligus dapat menginventarisasi seluruh produk budaya yang pernah ada di bumi Indonesia lengkap dengan penjelasan latar belakang penciptaan dan falsafahnya.

Liberalisasi dunia yang menyeragamkan seluruh pola hidup bangsa-bangsa di dunia harus mendapat lawan dengan membangkitkan produk kreatif lokal.

Dan kebangkitan ekonomi kreatif dapat menjadi 'ekonomi jalan tengah' yang bisa memperkukuh jati diri bangsa yang kini kian memudar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun