Mohon tunggu...
Yakobus
Yakobus Mohon Tunggu... Relawan - Tuhan Penolong Abadi, I become minister

Membela kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pembangun Jembatan Pancasila Palmerah, Pembangunan yang Berkeadilan Sosial

11 April 2018   22:35 Diperbarui: 11 April 2018   22:55 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengutip Sila Kelima Pancasila, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Ini alasan yang paling pokok untuk menjawab tantangan dalam membangun jembatan Pancasila Palmerah yang menghubungkan Flores dan Pulau Adonara. Pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah merupakan strategi pembangunan nasional untuk mengejar ketertinggalan dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia Timur.

Secara khusus di Nusa Tenggara Timur (NTT), masih menyisakan berbagai kendala dalam pengembangan infrastruktur. Melalui kebijakan pemerintah pusat di programkan pembangunan infrastruktur antara lain perluasan beberapa bandara, pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan bendungan dan infrastruktur lainnya.

Dalam menerapkan strategi pembangunan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.  Pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Perpres tersebut merupakan  tindak lanjut kesepakatan dalam Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development guna mengakhiri kemiskinan, meningkatkan kesehatan masyarakat, mempromosikan pendidikan, dan memerangi perubahan iklim.

Pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah sekaligus dengan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut merupakan proyek percontohan yang memiliki nilai strategis bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan. Pemerintah melalui kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menargetkan pencapaian pembangunan energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

Potensi energi baru terbarukan seperti arus laut, angin dan panas bumi tersedia di NTT. Flores   ditetapkan pula sebagai pulau panas bumi oleh kementerian ESDM. Potensi arus laut di Flores Timur merupakan salah satu yang terkuat di dunia.  Ini merupakan potensi sumber daya alam yang berkelanjutan.

Proyek ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah  dalam melaksanakan pengurangan dampak perubahan iklim. Apabila dibandingkan dengan sumber energi lain, sumber energi yang berasal dari arus laut merupakan sumber daya yang sangat ramah lingkungan apabila dilihat dari berbagai aspek seperti pada tabel yang disajikan secara sederhana.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Pembangunan jembatan Pancasila Palmerah merupakan cara untuk mengurangi kesenjangan infrastruktur di wilayah Timur. Namun, rendahnya arus perputaran ekonomi di wilayah Indonesia Timur menjadi salah satu kendala dalam pengembangan kawasan. Sebagai contoh penetapakan Kawasan Ekonomi Khusus di Mbay (Kapet Mbay) yang berjalan ditempat selama puluhan tahun.

Data BPS 2016, Pendapat Asli Daerah Kabupaten Nagekeo masih lebih rendah dari Kabupaten Lembata dan jauh tertinggal dari kabupaten Manggarai Barat yang belum lama dimekarkan. Pendapatan Asli daerah Kabupaten Manggarai Barat di tahun 2016 mampu mencatat kenaikan lebih dari 20 persen dari periode sebelumnya (Tahun 2015 sebesar  Rp 64.742.881.000; Tahun 2016 sebesar Rp 76.111.615.000 rupiah). 

Ini merupakan salah satu dampak dari pengembangan infrastruktur bandara di Labuan Bajo dan promosi yang dilakukan pemerintah propinsi dan pemerintah pusat. Angka kunjungan wisatawan naik sangat tinggi. Pada tahun 2016 jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 85.000 orang dan tahun 2017 sebanyak 122.000 orang.

Ditahun 2019, PAD Kabupaten Manggarai Barat diprediksi mencapai 150 milyar rupiah. Angka ini akan melebihi Pendapatan Asli Daerah kabupaten/kota di wilayah Flores dan Kabupaten Kepulauan lainnya di NTT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun