Mohon tunggu...
Santi Wulandari
Santi Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Angkatan 2022 di Universitas Sangga Buana YPKP Bandung

Saya santi wulandari sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Sangga Buana YPKP Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

9 Strategi Meningkatkan Pengelolaan Sampah di Masyarakat

3 Januari 2024   19:35 Diperbarui: 3 Januari 2024   19:39 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang terus berkembang di masyarakat. Kondisi ini memerlukan perhatian serius dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan sampah agar dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Akhir-akhir ini maraknya terjadi pembuangan sampah sembarangan yang dimana banyak sekali warga masyarakat yang masih tidak peduli adanya tong sampah yang sudah disediakan oleh pemerintah di jalanan maka dari itu adanya pengoptimalan sampah untuk mengurangi populasi sampah pada era ini. Pengelolaan sampah merupakan tantangan serius yang dihadapi masyarakat modern saat ini. Dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat, meningkatnya jumlah sampah menjadi masalah lingkungan yang memerlukan perhatian serius. Pengelolaan sampah merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga lingkungan. Di masyarakat sampah, kesadaran akan pentingnya optimalisasi pengelolaan sangatlah penting.

            Sampah telah menjadi tantangan serius bagi lingkungan kita. Pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup telah meningkatkan volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Dalam menghadapi permasalahan ini, penting untuk fokus pada optimalisasi pengelolaan sampah. Optimalisasi ini tidak hanya merupakan tugas pemerintah atau lembaga lingkungan, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama masyarakat. Permasalahan sampah tidak hanya berdampak pada keindahan lingkungan, namun juga berdampak serius terhadap kesehatan dan ekosistem. Penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mengakibatkan polusi udara, tanah, dan udara. Oleh karena itu, optimalisasi pengelolaan sampah perlu diterapkan agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. 

             Menurut riset SIPSN data capaian dibawah ini adalah hasil dari penginputan data yang dilakukan oleh 311 kabupaten /kota se indonesia pada tahun 2022.

Timbulan Sampah 36,218,012,28 (ton/tahun)

Pengurangan Sampah 14,88% 5,390,999.15 (ton/tahun)

Penanganan Sampah 49,12% 17,791,815.35 (ton/tahun)

Sampah terkelola 64.01% 23,182,814.50 (ton/tahun) 

Sampah Tidak Terkelola 35.99% 13,035,197.78 (ton/tahun) 

Berikut data yang merupakan adalah salah satu hasil data menurut SIPSN yang mana pada tahun 2022 juga masih banyak sampah yang belum terkelola,belum lagi hasil data pada tahun sekarang yakni 2023. Maka dari itu upaya pengoptimalan sampah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar sampah yang tidak terkelola jadi terkelola dengan baik. Berikut adalah beberapa strategi untuk meningkatkan pengelolaan sampah masyarakat:

  • Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:

Diperlukannya kampanye penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar sehingga masyarakat mengerti dan mulai mengurangi membuang sampah sembarangan, dan juga pendidikan tentang pemilahan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan perlu disampaikan juga kepada masyarakat sekitar agar sampah terkelola dengan baik. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melibatkan sekolah,komunitas,dan media untuk menyebarkan informasi.

Penyediaan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai seperti tempat sampah umum, tempat pembuangan sementara, dan fasilitas daur ulang. Sehingga  pemerintah harus memperluas fasilitas pengelolaan sampah itu disetiap daerah. Kegiatan penanganan sampah meliputi : pemilahan sampah sesuai jenis, jumlah, dan/atau sifatnya; pengumpulan sampah ke tempat pengolahan residu; pengangkutan sampah dari tempat pengolahan residu ke TPA; pengolahan sampah dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah; dan pemrosesan akhir dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

  • Pemilahan Sampah:

Masyarakat perlu berperan penting dalam hal pemilahan sampah agar memudahkan proses daur ulang, dan juga menyediakan wadah sampah terpisah untuk kategori sampah yang berbeda (organik,anorganik,daur ulang). Pemilahan sampah memungkinkan pemilahan bahan-bahan yang dapat dilakukan ulang. Dengan membuang sampah organik, kertas, plastik, kaca, dan logam, kita dapat mengirimkan bahan yang dapat didaur ulang ke fasilitas daur ulang, mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, dan mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam.

  • Daur Ulang dan Pengolahan Limbah:

Pentingnya untuk membangun fasilitas daur ulang untuk mengelola sampah yang dapat di daur ulang. Daur ulang sampah memiliki beberapa manfaat penting, dan ini menjadi suatu tindakan yang sangat dianjurkan dalam upaya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari limbah. Sebagai masyarakat, kita juga harus mendukung program daur ulang kertas,plastik,logam dan kaca. Dari semua jenis sampah, yang paling berbahaya tentunya ialah sampah plastik. Sudah menjadi trend saat ini masyarakat menggunakan plastik sebagai wadah makanan. Pemerintah Indonesia hingga sekarang terus berupaya untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Pada tahun 2016 misalnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan uji coba untuk mengurangi plastik dengan cara mengenakan biaya sebesar dua ratus rupiah bagi konsumen yang ingin menggunakan kantong plastik untuk barang belanjaannya.Pemerintah bekerjasama dengan berbagai swalayan untuk melancarkan program tersebut. Program uji coba tersebut sebenarnya sudah memberikan dampak positif mengurangi 60% kantong plastik .Akan tetapi, program tersebut tidak berjalan mulus, dimana munculnya berbagai perdebatan di kalangan retail dan akhirnya Pemerintah kembali menggratiskan kembali kantong plastik. Langkah Pemerintah tidak berhenti sampai disitu. Menanggapi semakin meningkatnya jumlah sampah plastik, Pemerintah semakin serius dengan menggandeng World Economic Forum (WEF). Pemerintah menggalakkan program "Indonesia bebas plastik" dengan cara mengurangi sampah sebesar 70% di tahun 2020. Demi melancarkan program ini, Pemerintah bekerjasama dengan pengusaha, masyarakat, dan berbagai instansi pemerintahan. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat harus ikut serta membantu dan menjaga kelestarian bumi kita dengan cara mengurangi sampah plastik.  

  • Inovasi Teknologi:

Menerapkan teknologi canggih untuk mengoordinasikan dan mengelola sampah, seperti sensor pintar pada tempat sampah atau sistem manajemen sampah berbasis aplikasi. Hal ini bisa mempermudah masyarakat dalam hal mengelola sampah sehingga masyarakat sekitar tahu bagaimana cara membuang sampah berdasarkan sampah yang dibuangnya.

Menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk pengolahan sampah, seperti teknologi anaerobik atau pirolisis. Teknologi tersebut perlu dikembangkan lagi sehingga limbah tidak tercemar.

  • Insentif dan Sanksi:

Memberikan insentif kepada masyarakat yang aktif dalam pengelolaan sampah, seperti program penghargaan atau potongan pajak. Tujuan ini bukan untuk kepentingan tersendiri tetapi untuk kepentingan bersama, jika masyarakat sudah bisa memilah sampah dengan baik maka sampah yang berserakan pun akan berkurang dan sebagai pemerintah juga harus memberikan adanya feedback bagi masyarakat sekitar. Dan jika ada yang melanggar peraturan yaitu membuang sampah tidak pada tempatnya maka harus memberlakukan sanksi bagi yang melanggar, karena jika tidak begitu masyarakat semakin seenaknya tanpa memikirkan kebersihan lingkungan sekitarnya.

  • Kemitraan dengan Swasta dan LSM:

Melibatkan sektor swasta dan LSM untuk mendukung program pengelolaan sampah.

Membangun kemitraan dengan perusahaan yang memiliki inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan.

  • Penggunaan Produk Ramah Lingkungan:

Mendorong penggunaan produk yang dapat didaur ulang dan ramah lingkungan. Seperti contohnya : kantong kain(bioplastik), wadah guna ulang, dll. Diperlukannya juga untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang cara memilih produk yang menghasilkan lebih sedikit sampah seperti yang dikatakan diatas yaitu produk ramah lingkungan yang bisa dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah plastik karena sampah plastik ini sangat dominan dan penggunaan nya juga sangat banyak entah itu dipakai untuk membungkus belanjaan,makanan ataupun lainnya. Oleh sebab itu perlunya kesadaran diri untuk mengubah sampah plastik ke produk ramah lingkungan kiota bisa memakai eco bag untuk belanja, kita bisa memakai kotak makan untuk membeli makanan dan kita juga bisa memaikai tumblr untuk membeli minuman, sehingga dengan cara itu kita sedikit demi sedikit bisa mengurangi populasi sampah di indonesia.

  • Pemantauan dan Evaluasi:

Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap program pengelolaan sampah untuk menilai efektivitasnya. Seperti halnya, pemerintah datang ke setiap daerah untuk melakukan pemantauan sehingga bisa mengetahui perkembangan yang ada di setiap daerah, dan adanya evaluasi untuk warga sekitar sehingga makin mengerti juga apa kurangnya dan apa yang memang harus diperbaiki. Dan juga kita harus menggali umpan balik dari masyarakat untuk terus meningkatkan strategi yang diterapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun