Mohon tunggu...
Santi Sulastri
Santi Sulastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membaca & Belajar Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Artikel Stai Riyadhul Jannah Prodi Piaud Semester 1: Kesalahan Parenting

3 Oktober 2022   11:26 Diperbarui: 3 Oktober 2022   12:00 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya, Namun terkadang justru keinginan orang tua menjadikan mereka anak yang jauh dari harapan orang tuanya.

Kesalahan parenting/didikan tentu menjadi faktor utama mengapa anak  jauh dari harapan orang tuanya, bukan hanya itu kesalahan parenting dapat mempengaruhi pikis dan mental sang anak mereka terlalu sering menerima perlakuan yang terlalu keras atau malah sebaliknya, beberapa hal yang harus di hindari dalam mendidik anak adalah sebagai berikut:

1. Membentak anak dengan kata-kata yang kasar 

Anak sering kali melakukan kesalahan kepada orang tuanya terutama anak-anak usia dini yang masih dalam tahap perkembangan di dalam segi apapun entah motorik ataupun kognitifnya Namun membentaknya dengan kata-kata kasar bukanlah tindakan yang di benrkan karena anak bisa merasa dirinya sudah tidak di sayang lagi, sedih dan putus asa.

Kata-kata kasar juga bahkan bisa menjadi ucapan doa terhadap sang anak Selain itu kita tak bisa melupakan fakta bahwa anak-anak usia dini, adalah masa dimana mereka akan meniru semua yang orang-orang sekitarnya lakukan tanpa berniat jahat atau apapun

2. Membandingkan anak dengan orang lain/anak lain 

Kita tidak bisa memaksa ikan untuk terbang seperti burung, kita juga tidak bisa memaksa seekor monyet untuk berenang seperti ikan karena mereka memiliki kemampuan dan keistimewaan masing-masing, Begitu pula anak, Anak memiliki keistimewaan masing-masing, kemampuan masing-masing karena hakikatnya bakat adalah apa yang ada di dalam diri manusia lalu di kembangkan menjadi sesuatu yang luar biasa dan bisa di pandang oleh banyak orang, 

Namun terkadang  untuk menyadarkan sang anak orang tua terkadang  membandingkan nya dengan orang lain/anak yang lain, hal itu bertujuan agar anak secara tidak langsung tau akibat atau dampak dari sesuatu yang ia perbuat namun hal ini dapat menurunkan kepercayaan diri sang anak, bahkan anak akan merasa dirinya tidak di hargai.

3. Membentak anak di khalayak umum/ramai 

Tindakan ini sudah tentu salah membentaknya saja sudah cukup menyakiti perasaannya apalagi di tambah dengan membentaknya di khalayak umum/ramai.

Hal ini akan meninggalkan bekas luka yang mendalam sehingga bisa saja memunculkan perasaan dendam dan ia melakukan nya terhadap orang lain, karena anak memiliki sikap meniru ia melihat orang tua nya memarahinya di depan umum lalu dia artikan dengan kapanpun ia marah ia harus membentak dan marah di manapun ia berada termasuk di khalayak umum.

4. Mengatur anak terlalu berlebihan 

Kita sebagai orang tua memang menginginkan sang anak menjadi anak yang baik namun terkadang kita lupa baik seperti apa yang anak inginkan atau bisa anak lakukan

Hal seperti ini akan memacu anak untuk menjadi kepribadian yang terlalu ambisius, egois atau menjadi kerpibadian yang pemurung dan sulit untuk mengungkapkan pendapatnya, hidup itu adalah pilihan maka biarlkan lah anak menjadi kepribadian yang bisa memilih dan memilah, hal ini bisa di hindari dengan cara memberi pengarahan tentang dampak pilihan yang ia ambil misalnya ketika anak meminta sesuatu katakan padanya "apakah ini sangat engkau butuhkan?" Atau "boleh beri tau aku mengapa kita harus membeli ini/melakukan ini" dan sebagainya, karena anak jika kita katakan "jangan beli ini bapamu susah cari uang" anak tidak akan faham tentang susahnya mencari uang.

Penulis: Santi Sulastri, di ambil dari hasil wawancara dengan Anak-anak pengajian mesjid Al-Furqon Kp.cilimus dan referensi dari artikel online dan unggahan video sosmed Halimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun