Membaca banyak kasus gagal bayar di dunia perbankan yang banyak berseliweran akhir-akhir ini di media massa jelas membuat kening berkerut. Betapa kondisi ekonomi yang katanya mulai pulih ini ternyata masih tertatih-tatih. Bahkan untuk sekedar bertahan saja butuh usaha yang tidak mudah.
Banyak orang mengambil jalan keluar meminjam uang di bank sebagai solusi dari permasalahan ekonomi sebagai memulai usaha. Namun dalam kenyataannya tidak semuda itu mengelola keuangan. Banyak terjadi gagal bayar atau Cassie yang berujung pada keterpurukan.
Gagal bayar menjadi momok yang menakutkan bagi para peminjam. Agar terhindar dari hal tersebut, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan guna menjaga kedisiplinan dalam membayar kredit. Dalam artikel ini, saya ingin membagikan beberapa tips agar kita terhindar dari gagal bayar saat memiliki kredit pada bank.
Membaca kasus yang dialami Setyawan, seorang nasabah bank CIMB Niaga yang mengalami cassie atau gagal bayar, membuat saya geleng-geleng kepala. Yaa.. Â urusan uang ini memang pelik dan cukup membuat pusing tujuh keliling. Haha...
Cassie sendiri adalah suatu cara pemindahan piutang dari kreditur lama pada kreditur baru namun perjanjian uang piutang tersebut tidak dihapus meskipun telah beralih ke kreditur baru. Berikut adalah tips agar kita terhindar dari cassie atau gagal bayar saat berurusan dengan bank.
 1. Lakukan Perencanaan Keuangan yang Matang
Sebelum mengajukan kredit, penting untuk melakukan perencanaan keuangan yang matang. Buatlah anggaran yang jelas dan terperinci mengenai pendapatan dan pengeluaran kita. Dengan begitu, kita bisa mengetahui kemampuan finansial sehingga tidak mengajukan kredit yang melebihi kemampuan pembayaran. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.
2. Pilih Kredit dengan Angsuran yang Terjangkau
Saat memilih kredit, perhatikan dengan baik besaran angsuran yang harus dibayarkan setiap bulan. Pilihlah kredit dengan besaran angsuran yang dapat dengan mudah kita bayar tanpa mengganggu keuangan bulanan. Hindari memilih kredit dengan angsuran yang terlalu tinggi, karena hal ini dapat meningkatkan risiko gagal bayar.
 3. Jadwalkan Pembayaran Kredit
Agar tidak terlupa, jadwalkan pembayaran kredit yang menjadi tanggungan kita sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Manfaatkan fitur auto-debit yang disediakan oleh bank untuk memudahkan kita dalam pembayaran. Dengan mengatur jadwal pembayaran, setidaknya dapat menghindari keterlambatan dan risiko denda keterlambatan.
 4. Simpan Cadangan Dana Darurat
Selalu penting untuk memiliki cadangan dana darurat. Simpanlah sebagian penghasilan kita sebagai dana cadangan yang dapat digunakan jika terjadi kondisi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau keadaan darurat lainnya. Dana darurat ini dapat membantu kita tetap menjalankan pembayaran kredit meskipun mengalami situasi yang sulit.
 5. Hindari Pinjaman Tambahan
Selama masa kredit, hindarilah mengambil pinjaman tambahan kecuali benar-benar membutuhkannya. Terlalu banyak pinjaman dapat meningkatkan risiko gagal bayar. Kita harus fokus pada pembayaran kredit yang sedang berjalan agar dapat melunasi dengan baik.
Memiliki kredit pada bank merupakan tanggung jawab yang penting. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan ini, kita akan dapat menjaga kedisiplinan dalam pembayaran kredit serta mencapai keuangan yang sehat. Tapi yaa.. lebih baik tidak berhutang sih. Hidup tenang tanpa angsuran. Pokoknya boleh hutang tapi hanya dalam kondisi darurat. Eh, tapi itu kan dari sudut pandang saya yang cuma ibu rumah tangga, kalo pengusaha beda kali ya cara berpikirnya. Tauk ah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H