Mohon tunggu...
Santi WulidaSahri
Santi WulidaSahri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Communication Science'20

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbincang Sambil Belajar: Geret Para Remaja, Wujudkan Garda Pencegahan Penyebaran Hoaks

2 Januari 2022   17:04 Diperbarui: 2 Januari 2022   17:27 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(17/12) - Semasa pandemi berlangsung, sebuah informasi terus menjadi pusat perhatian bagi para pengguna media sosial, terlebih berita mengenai perkembangan kasus covid-19.

 Banyaknya sumber berita dan topik mengenai covid-19, dengan sebuah judul yang beraneka macam, membuat para pembaca tertarik untuk menyebar luaskan. Tak hanya topik mengenai covid-19 saja, hampir segala berita maupun tulisan yang beredar di media. 

Namun, hal ini ternyata dapat menjadi suatu dampak negatif, lantaran masih banyak pengguna media sosial yang belum mengerti cara membedakan sebuah berita yang valid dengan berita hoax.

Hal ini juga dirasakan dan dialami oleh para kalangan remaja usia SMP-SMA yang berada dalam naungan program belajar SRK (Solidaritas Relawan Kemanusiaan) yang juga merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dan berada dalam pengawasan Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS).  

Oleh karenanya, perlu adanya sebuah edukasi yang tepat mengenai cara membedakan berita valid dengan berita hoax. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan?

Dokpri
Dokpri

Dalam sosialisasi edukasi ini, SRK bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media (FIKOM) Universitas Ciputra Surabaya memberi wawasan terhadap pentingnya memahami sebuah berita hoax. 

"Tujuannya agar para remaja disini dapat belajar dan tak hanya menjadikan media sosial sebagai hiburan di kala jenuh dengan tugas sekolah, namun mereka juga bisa belajar dan mengerti dampak yang terjadi dalam bermain media sosial. 

Terutama bahayanya dalam menyebarkan berita hoax", ujar Santi Wulida selaku ketua acara. Dirinya pun berharap, para remaja yang telah mengikuti kegiatan ini dapat menjadi garda terdepan bagi masyarakat di sekitarnya dalam mencegah penyebaran hoax.

Tak hanya itu, dengan adanya edukasi ini diharapkan para remaja mulai aktif dan melakukan dari organisasi terkecil, yakni keluarga. Dengan mengajarkan kepada orang tua dan memberikan contoh tindakan yang telah diajarkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun