Finlandia adalah salah satu negara dengan sistem pendidikan yang tidak perlu diragukan kualitasnya. Dari hasil Programme for International Student Assessment (PISA), Finlandia senantiasa meraih skor mengagumkan di bidang literasi, matematika dan sains. Hal ini menjadikan Finlandia banyak dijadikan sebagai contoh dan rujukan bagi negara-negara lain dalam mengembangkan pendidikan.
Tak heran jika kemudian banyak bermunculan buku-buku yang membahas tentang sistem pendidikan FInlandia. Salah satunya buku yang akan saya review, yang berjudul “In Teachers We Trust”.
Buku ini menceritakan salah satu rahasia keberhasilan pendidikan Finlandia yang dikenal sebagai negara yang memiliki jam sekolah yang singkat dan rendah tekanan belajar namun mampu mencetak output pendidikan yang luar biasa.
Rahasia itu adalah “rasa percaya”. Rasa percaya terhadap sekolah dan guru adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari budaya sekolah yang positif dan produktif karena akan berkontribusi terhadap kualitas pengajaran, pembelajaran dan kesejahteraan di sekolah.
Menurut penulis, ada tiga karakter unik dalam masyarakat Finlandia yang membuat Finlandia lebih unggul dibandingkan negara lain:
1) orang Finlandia menunjukan rasa percaya yang tinggi antar warga;
2) orang tua memercayai anak mereka dengan memberikan kebebasan yang seluas-luasnya;
3)lembaga pendidikan merupakan institusi publik yang sangat dipercaya.
Kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan guru tidak terlepas dari kenyataan bahwa kualitas pendidikan di Finlandia sudah merata di seluruh penjuru negara dan terjangkau mulai dari pendidikan tingkat awal hingga tingkat tinggi, juga guru-guru di Finlandia dikenal memiliki kualifikasi terbaik dan sangat profesional.
Buku ini tidak hanya menunjukan bahwa memercayai sekolah dan guru merupakan satu bahan penting untuk memperbaiki kualitas pendidikan, akan tetapi buku ini juga menjelaskan pedoman yang bisa ditiru untuk menumbuhkan rasa percaya seperti di Finlandia.
Penulis menyarankan tujuh pedoman kunci untuk membangun budaya saling memercayai di sekolah, mulai dari kegiatan pengembangan keterampilan; membangun kolaborasi di kelas; hingga berbagi kepemimpinan dengan siswa.
Dari buku ini saya mengambil hikmah, bahwa kunci keberhasilan pendidikan tidak hanya ada di tangan pemerintah. Di negara kita yang belum memiliki pendidikan bermutu yang merata seperti di Finlandia, keberhasilan pendidikan justru berawal dari perubahan-perubahan kecil dari rumah, kelas , dan sekolah kita dengan guru sebagai penggeraknya.
Jadi, sebagai seorang guru ketimbang terus meratapi permasalah pendidikan dalam negeri, inilah saatnya guru mulai membangun rasa percaya secara aktif dan sukarela, dengan terus belajar, berinovasi juga mengembangkan profesionalitas.