Proses belajar mengajar tentunya tidak selalu dapat berjalan dengan lancar, ada saja permasalahan yang dapat menghambat proses belajar mengajar salah satunya masalah belajar yang dialami oleh siswa. Menurut Erman Amti dan Marjohan (1991 : 67) dalam (Syafni, Syukur, & Ibrahim, 2013) , masalah belajar adalah suatu keadaan yang dihadapi oleh seseorang yang berdampak pada terhambatnya proses belajar.
Disaat pandemi seperti sekarang ini masalah belajar pada siswa semakin komplek, banyak faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya. Dalam observasi kami di SDN Wanaherang O5 ada beberapa permasalahan yang dihadapi siswa sehingga berdampak pada keberhasilan proses belajar. Berikut ini beberapa permasalahan yang kami temui :
1. Â Kurang tersedianya media dan ketersediaan sumber belajar.
Dalam proses pembelajaran sekolah belum menyediakan media pembelajaran dan sumber belajar yang memadai, seperti tidak adanya lab komputer, media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran, dan tidak adanya perpustakaan.Â
2. Â Pembelajaran secara daring belum berjalan dengan optimal.
Melihat situasi dan kondisi Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19, pembelajaran tidak mungkin untuk dilaksanakan secara tatap muka sehingga pembelajaran pada saat program kampus mengajar mulai dilaksanakan pembelajaran masih berlangsung secara daring.Â
Namun dalam pelaksanaannya pembelajaran secara daring belum optimal karena beberapa kendala seperti, siswa yang tidak mempunyai Handphone (HP), keterbatasan paket internet dan kendala jaringan yang kurang memadai.
3. Â Permasalahan internal siswa
Ada beberapa siswa yang hiperaktif, sulit menangkap informasi, dan lambat dalam memahami materi belajar. Dikala proses belajar dilakukan secara daring, tentunya orangtua siswa memiliki kesulitan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dari permasalahan tersebut mahasiswa Kampus Mengajar menyusun program kerja untuk membantu mengatasi hal tersebut. Berikut adalah program kerja yang disusun :
1. Â Membuat kelompok belajar offline bagi siswa yang tidak memiliki handphone atau penunjang pembelajaran jarak jauh.