Mohon tunggu...
Humaniora

Bagaimana Cara Menjadi Guru Matematika yang Menyenangkan dan Tidak Membosankan?

16 April 2018   06:32 Diperbarui: 16 April 2018   08:46 2887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

BAGAIMANA CARA MENJADI GURU MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DAN TIDAK MEMBOSANKAN? TERUTAMA MENGHADAPI MURID YANG TIDAK MENYUKAI PELAJARAN MATEMATIKA

Ketika mengajar, kita akan dihadapkan dengan berbagai tipe murid yang berbeda, sehingga setiap murid tidak bisa diperlakukan dengan metode yang sama. Ada saja metode yang biasanya efektif digunakan, tidak berjalan baik dengan murid tertentu sehingga guru berasumsi bahwa kesalahan ada di sisi murid dan menilai mereka tidak bisa belajar.

Sebagai pengajar, sebaiknya guru tidak boleh berpikir bahwa murid yang tidak memiliki kemampuan. Akan lebih baik apabila guru mencoba untuk introspeksi diri dulu, mungkin saja memang kita yang belum bisa mengajar dengan cara yang tepat sesuai dengan kebutuhan murid. Dengan begitu, kita pun akan berusaha untuk mencari cara alternatif yang lebih efektif diterapkan.

Adakalanya, memang kita harus mau mengakui bahwa murid tidak berhasil mengerti karena guru belum bisa mengajar dengan cara yang tepat. Sebagai guru kita harus memberitahu, mengarahkan, dan membimbing murid dari yang tidak bisa menjadi bisa. Sudah menjadi tanggung jawab sebagai guru untuk mencari cara terbaik bagaimana supaya murid dapat mengerti dan tidak gampang menyerah.

Namun, hal ini dapat berubah dari bagaimana seorang pengajar mengenalkan Matematika dengan cara yang tepat sesuai dengan kebutuhan murid.

Menurut survey, kebanyakan (siswa/siswi SD-SMP-SMA) tidak suka matematika karena Gurunya. Dahulupun saya tidak menyukai matematika, dan saya merasa kesulitan jika berhadapan dengan soal matematika. Namun setelah bertemu dengan guru matematika yang menyenangkan, saya mulai menyukai apa yang diajarkannya.  Maka jadikan matematika itu sebagai hal yang menyenangkan.  Dengan cara pembawaannya yang menyenangkan sehingga mereka bisa mengikuti, menyukai bahkan mencintainya pelajarannya.

Berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan Guru saat mengajar agar murid menyukai matematika.  

1. Saat mengajar kita perlu ingat,  apa yang kita anggap mudah bisa dianggap susah bagi murid

Seringkali yang terjadi, guru menerangkan dengan tempo yang sangat cepat, sesuai kecepatannya dalam memahami materi, kurang memperhatikan apakah siswanya dapat mengikutinya atau tidak. Guru menerangkan seenaknya saja. Tindakan seperti ini, kemungkinan besar hanya bisa diikuti oleh sebagian kecil siswa saja, hanya yang pandai saja. Sedangkan sebagian besar siswa lain (saya perkirakan sekitar 90 %), akan merasa terseret-seret, tak sanggup mengejar kecepatan guru dalam menerangkan.

Terkadang di saat mengajar, guru terburu waktu sehingga seringkali meluangkan waktu yang singkat untuk materi dasar karena menganggap mudah. Padahal, sebaiknya mengajar materi dasar justru yang memerlukan waktu lebih lama karena itu yang akan menjadi tumpuan murid untuk mengerjakan soal rumit ke depannya. Alhasil, ketika murid belum memiliki dasar yang kokoh akhirnya saat diberikan materi yang lebih rumit mereka justru akan kesulitan untuk mengejar materi yang diberikan.

Setiap murid memiliki  tingkat kemampuan yang berbeda. Ada yang butuh diajarkan dari dasar sekali, ada juga yang sudah paham dan tinggal perlu dibimbing. Sebagai guru, kita harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan murid agar bisa belajar secara maksimal.

2. Soal-soal yang diberikan sebaiknya digunakan untuk memuji, bukan menguji    

Seringkali saat mengajar, guru memberikan latihan soal tidak seperti yang diberikan saat memberikan penjelasan materi. Pada umumnya, guru memberikan soal untuk menguji kemampuan murid. Sisi positifnya, dengan hal ini harapannya akan mendorong murid untuk berinisiatif belajar secara mandiri. Tetapi kadang hasilnya justru sebaliknya, ada murid yang semakin meyakini bahwa dirinya tidak mampu dan kehilangan percaya diri.
Untuk memotivasi murid, sebaiknya berikan soal yang diperuntukkan untuk memuji, yaitu yang sesuai dengan contoh yang sudah pernah diajarkan. Ketika murid merasa bahwa mereka bisa mengerjakan soal, maka akan tumbuh rasa percaya diri dan meyakini bahwa Matematika itu pelajaran yang mudah dan bisa mereka kuasai.

3. Dalam setiap pertemuan kita memberikan cerita selingan tentang apa saja yang berkaitan dengan matematika.  

Selain untuk memperluas pengetahuan mereka, bercerita juga untuk mengatasi kejenuhan mereka terhadap penjelasan materi matematika yang mereka anggap membosankan. Hal itu dapat terjadi pada siswa yang tidak menyukai matematika, mereka tidak akan mau memperhatikan apabila mereka masih mengangap matematika itu adalah sesuatu yang membosankan.

Penerapannya ini dapat disesuaikan dengan kondisi mereka. Dengan memberikan cerita selingan kepada mereka, mereka akan merasa bahwa matematika itu adalah sesuatu yang asyik untuk dipelajari, selain itu dengan menambah pengetahuan tentang matematika (lebih dari sekedar materi) mereka mengetahui pentingnya matematika.

4. Melakukan pendekatan personal untuk siswa yang memiliki kemampuan lemah.

Pembelajaran secara personal adalah kegiatan mengajar guru yang menitik beratkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individu. Hal ini untuk memberikan bimbingan dan perhatian terhadap kesukaran yang dirasakan siswa.

Pada pendekatan ini berorientasi pada pengembangan individu. Sehingga mereka yang merasa lemah merasakan perhatian yang diberikan oleh gurunya dan membuatnya lebih mudah dengan bimbingan personal yang diberikan. Karena pada dasarnya kemampuan seseorang berbeda-beda. Untuk itu guru sebaiknya tidak memperlakukan siswa dengan metode yang sama. Karena gurulah yang seharusnya mampu untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran terhadap masing-masing siswanya.

Selain itu, pendekatan personal juga mampu mengenal karakter masing-masing individu dan mengukur kemampuan belajarnya serta mereka akan merasakan matematika lebih bersahabat dengan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun