Mohon tunggu...
Santi Mutia
Santi Mutia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Saya adalah mahasiswi aktif di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bantuan untuk Ibu Sumarni yang Menahan Perih dan Kerasnya Kehidupan

27 Desember 2024   07:15 Diperbarui: 27 Desember 2024   03:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Observasi Keluarga Dhuafa (Sumber: Pribadi)

Jakarta [27/12/24], Sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka (UHAMKA), kami melakukan gerakan pemberdayaan keluarga Ibu Sumarni yang beralamat di daerah Pademangan Barat. Pemberdayaan keluarga ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai yang telah dipelajari dalam mata kuliah Kemuhammadiyahan. Kami berniat menanamkan sebuah nilai nilai sosial dan menanamkan rasa peduli terhadap orang orang yang nasibnya kurang beruntung (keluarga dhuafa) dengan mengadakan program pemberdayaan keluarga dhuafa.

Ibu Sumarni sehari-hari nya hanya beraktivitas sebagai pekerja serabutan dengan membantu tetangganya mencuci piring dengan penghasilan tidak menentu 10-50rb per hari. Suaminya hanya bekerja sebagai hansip dengan penghasilan 400rb per bulan. Sedangkan Ibu Sumarni harus menanggung 4 anak kandungnya dan 1 keponakannya yang yatim piatu. Pengeluaran yang melebihi dari pemasukan menyebabkan Ibu Sumarni menjual cilok dengan seadanya bermodalkan Rice Cooker mini yang dimilikinya di rumah. Ibu Sumarni tidak mampu berjualan seperti layaknya pedagang karena tidak memiliki meja dan alat membuat cilok. Ibu sumarni hanya menjual cilok yang ia buat kepada tetangga tetangganya.

Kondisi ekonomi yang sulit membuat kehidupan Ibu Sumarni dan keluarganya penuh dengan kesusahan. Mereka harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, sementara tempat tinggal yang mereka huni merupakan rumah peninggalan suaminya yang tidak cukup besar dan memerlukan renovasi. Ibu Sumarni mengaku tidak mendapatkan bantuan dari manapun dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar. Keterbatasan finansial membuat mereka tidak mampu memperbaiki rumah tersebut, sehingga memungkinkan memicu beban psikologis dan fisik dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam upaya membantu keluarga dhuafa seperti Ibu Sumarni, kami mengambil inisiatif melalui program pemberdayaan ekonomi. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang kurang mampu dengan cara memberikan pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha. Melalui kegiatan ini, kami mengumpulkan donasi untuk membantu Ibu Sumarni dengan bahan-bahan untuk usaha warungnya serta sembako untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Hasil Pemberdayaan (Sumber: Pribadi)
Hasil Pemberdayaan (Sumber: Pribadi)

Kegiatan ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan materiil, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran akan pentingnya kemandirian ekonomi di kalangan keluarga dhuafa. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan, kami harap Ibu Sumarni dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi dan meningkatkan pendapatan keluarganya.

Kisah Ibu Sumarni menggambarkan bagaimana pemberdayaan ekonomi dapat menjadi solusi bagi keluarga dhuafa dalam menghadapi kesulitan hidup. Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, semoga dukungan dari kami dapat memberikan harapan baru bagi keluarga Ibu Sumarni. Melalui program-program seperti ini, kami harapkan semakin banyak keluarga dhuafa yang mendapatkan kesempatan untuk bangkit dan mencapai kemandirian ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun