Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran yang penting dalam kehidupan sekarang dan di masa yang akan datang, termasuk dalam bidang pendidikan. Pengaruh global dari jaringan teknologi pembelajaran di tempat pendidikan anak usia dini, sekolah, pendidikan tinggi, dan tempat kerja berimplikasi kepada kemudahan akses bagi semua orang untuk belajar melalui pembelajaran digital.Â
Ada beberapa model penerapan dalam pembelajaran digital yang dapat digunakan diantaranya penggunaan mobile learning, pengunaan social media dan pembelajaran berbasis game.
Model pembelajaran digital dengan mobile learning atau juga disebut m-learning, didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan (atau didukung) oleh teknologi mobile. Contoh teknologi mobile yang sudah sering kita pakai adalah handpond / smartphone. Mobile learning bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, selama peserta didik membawa perangkat mobile mereka.
Berikutnya adalah model pembelajaran dengan menggunakan social media. Istilah media sosial tentu saja bukan sesuatu yang asing didengar, bahkan setiap hari kita menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan teman, saudara, atau antara peserta didik dengan pengajar karena kemudahan dan kecepatannya dalam menyampaikan informasi. Bermain di media sosial pun sudah menjadi kebiasaan kita sehari-hari.
Tentu saja penggunaan media sosial tidak hanya untuk sekedar bermain game, melihat foto teman, mengomentari status teman, atau mengupdate status setiap saat. Media sosial adalah sebuah media online yang para penggunanya berpatisipasi dan bersosialisasi menggunakan internet.Â
Media sosial harus dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih baik, seperti pembelajaran digital. Dengan begitu, fungsi media sosial benar-benar dapat diterapkan, sebagai media untuk bersosialisasi dalam hal-hal yang positif.
Sedangkan dalam pembelajaran berbasis permainan atau yang sering disebut games-based learning berfokus dengan menggunakan permainan bukan untuk menghibur tapi untuk tujuan pembelajaran.Â
Secara singkat, siklus dari penerapan pembelajaran berbasis game terdiri dari 3 komponen besar, yakni: proses, input, dan output. Input, berisi dua hal yakni konten instruksional yang terkandung di dalam games yang didesain, dan karakteristik-karakteristik game sesuai dengan isi atau konten.Â
Sedangkan proses, terdiri dari penilaian atau umpan balik, perilaku yang diharapkan muncul pada saat peserta didik terlibat dalam permainan tersebut, serta adanya sesi diskusi. Komponen yang terakhir adalah output atau hasil yang diharapkan setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran menggunakan game (Muhtadi,2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H