Mohon tunggu...
Santika Reja
Santika Reja Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Telagahikmah.org

Menyukai beberapa hal yang tidak disukai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengintip Industri Beresiko Tinggi yang Wajib Menggunakan Sistem Pemadam Kebakaran

25 September 2024   04:00 Diperbarui: 25 September 2024   04:51 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oke, jadi bayangin kamu lagi di tengah-tengah industri yang sibuk. Mesin-mesin berdengung, pekerja berseliweran, dan tiba-tiba... duar! Kebakaran! Nggak ada yang lebih horor dari api yang berkobar di pabrik atau gedung industri. Selain bisa ngancurin properti, kebakaran bisa berujung pada kehilangan nyawa dan kerugian finansial yang nggak sedikit. Nah, di beberapa industri, risiko ini bisa dibilang super tinggi. Makanya, sistem pemadaman kebakaran bukan cuma tambahan, tapi keharusan yang wajib ada.

Industri Berisiko Tinggi yang Wajib Waspada Kebakaran

Industri yang kita bahas ini bukan sembarangan industri, lho. Risiko kebakaran di sini bener-bener tinggi banget. Berikut adalah beberapa sektor industri dengan tingkat risiko tinggi yang sangat membutuhkan instalasi sistem pemadaman kebakaran:

1. Industri Minyak dan Gas

Nah, kalau ngomongin minyak dan gas, kamu pasti langsung kebayang bahan-bahan mudah terbakar, kan? Bayangin aja, minyak mentah, gas alam, plus bahan-bahan kimia lain yang gampang kebakar ngumpul di satu tempat. Boom! Kalau nggak ada sistem pemadaman yang siap sedia, bisa rusuh tuh.

2. Pabrik Kimia

Nggak kalah seram, pabrik kimia sering jadi "rumah" buat bahan-bahan yang gampang banget kebakar atau meledak. Kalau ada satu percikan aja yang nggak sengaja kena, bisa jadi malapetaka buat seluruh pabrik. Itu kenapa sistem pemadaman kebakaran harus dirancang buat bisa ngatasi kebakaran dengan cepat dan efisien.

3. Industri Metalurgi dan Baja

Pernah ngeliat cairan logam mendidih? Panas banget, kan? Industri metalurgi itu sering banget berurusan dengan suhu ekstrem yang kalau nggak diawasi, bisa bikin kebakaran gede. Plus, ada debu logam yang gampang banget terbakar. Jadi, mereka butuh sistem pemadaman kebakaran yang tangguh buat jaga-jaga kalau ada insiden.

4. Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik, apalagi yang berbasis batu bara atau nuklir, punya potensi kebakaran yang cukup tinggi. Percikan api atau kebocoran bisa jadi sumber malapetaka. Makanya, sistem pemadaman otomatis adalah kebutuhan mutlak buat mencegah hal-hal yang nggak diinginkan.

5. Industri Makanan dan Minuman

Mungkin terdengar aneh, kok industri makanan bisa berisiko tinggi kebakaran? Tapi faktanya, pengolahan makanan dengan minyak goreng, alat-alat pemanas, dan uap bertekanan tinggi bisa jadi sumber kebakaran besar. Belum lagi kalau ada kebakaran minyak yang susah dipadamkan dengan air biasa.

Kenapa Sistem Pemadaman Kebakaran itu Harus Spesifik?

Satu hal yang wajib kita catat adalah nggak semua kebakaran bisa dipadamkan dengan metode yang sama. Di industri-industri yang berisiko tinggi, sistem pemadamannya harus disesuaikan sama jenis kebakaran yang mungkin terjadi. Misalnya:

  • Pemadaman Otomatis untuk kebakaran yang terjadi tanpa peringatan, kayak di pabrik kimia.
  • Sistem Gas kayak karbon dioksida buat ngatasi kebakaran listrik.
  • Sistem Busa buat kebakaran minyak di pabrik makanan atau industri minyak dan gas.

Sistem-sistem ini harus dirancang buat langsung aktif saat ada kebakaran, dan pastinya, harus memenuhi standar keamanan yang ketat.

Artikel ini nggak cuma menyoroti industri apa aja yang perlu sistem pemadaman kebakaran, tapi juga memberikan gambaran jelas tentang kenapa mereka harus punya. Kita juga udah masukin contoh konkrit dari berbagai industri buat bikin pembaca bisa ngeliat sendiri pentingnya sistem ini di dunia nyata. Plus, nggak banyak yang ngasih tips soal jenis sistem pemadam apa yang cocok buat masing-masing industri. Di sinilah kita bisa unggul!

Ilustrasi yang Relevan: Jangan Lupa Bahayanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun