Pernah ngga si merasa ada orang yang sangat dominan dalam diri lo dan merasa bahwa dia paling tahu tentang diri lo seutuhnya? Berujung bikin ngga enakan jika harus melarang dia untuk terlalu berlebihan dalam bersikap terhadap urusan pribadi kita? Atau mungkin lo tipekal yang suka ngga enakan jika harus menolak suatu ajakan dari orang lain? Please let me know ya kalo emang bener, hehe. I guess you should have Personal Boundaries.
Personal Boundaries merupakan istilah bagaimana seseorang memberikan batasan maupun aturan yang dibuat oleh diri mereka sendiri untuk lingkungannya dalam upaya well-being dan kesehatan mental diri. Personal Boundaries sendiri sering diartikan sebagai upaya seseorang untuk berani menolak sesuatu yang tidak disukai. It means, lo berani untuk speak up apa yang menurut lo dapat diterima dan fatal untuk diterima.
So, why we should have Personal Boundaries? Personal Boundaries sangat penting sebagai identitas diri kita terhadap orang lain, yaitu disaat kita memiliki batasan dan keberanian untuk speak up terkait hal yang dapat diterima dan tidak dapat diterima oleh diri lo dalam upaya tolak ukur self-esteem (harga diri). Maka orang lain akan lebih menghargai dan tau batasan -- batasan apa saja yang ada pada diri lo.Â
Not only that, ketika kita membentengi diri dengan Personal Boundaries yang baik, kita akan berani speak up jika seseorang telah berlebihan. Contohnya, saat bercanda yang berujung pada penghinaan, saat menyampaikan kritik berujung pada menggiring opini buruk terkait kekurangan lo. Jadi terjawabkan, betapa pentingnya Personal Boundaries itu.
Anyway, Ketika kita berusaha membentengi diri dengan Personal Boundaries yang baik maka kita akan lebih menghargai diri kita serta waktu yang kita miliki. Berusaha menolak ajakan yang tidak diinginkan akan menghemat waktu kita dan dimanfaatkan ke hal yang lebih bermanfaat. Serta, saat kita membatasi diri kita agar orang lain tidak ikut campur dengan masalah pribadi yang kita miliki. Maka kita belajara caranya untuk mencari solusi dan menghargai privasi diri.
Bicara tentang Personal Boundaries, terdapat beberapa bentuk Personal Boundaries yang secara tidak langsung sering kita rasakan dan temui disekitar kita :
1. Mental Boundaries
Berkaitan dengan pikiran, nilai dan pendapat lo. Lo dapat menilai batasan diri lo dengan beberapa pertanyaan ini : Apakah lo cukup terbuka terhadap pendapat orang lain? Apakah lo dapat mempertahankan argument di depan khalayak? Apakah lo paham terhadap jalan pikiran yang lo buat?
2. Spiritual Boundaries
Berhubungan dengan kepercayaan lo dengan Tuhan dan batasan -- batasan spiritual yang lo yakini.
3. Sexual Boundaries
Berkaitan dengan kenyamanan terhadap sentuhan dan aktivitas seksual. Terkait hal ini lo dapat membuat batasan terkait dengan siapa, kapan dan dimana untuk melakukan seksualitas yang ada.
4. Material Boundaries
Berkaitan dengan masalah financial dan property yang lo miliki. Lo berhak memutuskan siapa yang dapat dibantu dengan financial yang lo miliki, siapa yang akan lo beri terkait suatu barang yang sudah lo punya.
5. Emotional Boundaries
Membedakan antara emosi dan tanggung jawab kita terhadap orang lain. Batasan diri kita yang berkaitan dalam hal menyampaikan saran, kritik dan nasehat. Penting atau tidaknya terlibat dalam suatu argument dengan orang lain.
6. Physical Boundaries
Berkaitan dengan sisi privasi dan tubuh kita. Misalnya kepada siapa kita mutuskan untuk bersalaman, berpelukan juga tentang toleransi terhadap orang lain.
      Ayo lebih aware terkait personal boundaries kita karena personal boundaries yang dibentuk dengan baik akan menjadi benteng yang baik juga untuk personal dan circle kita. Sampai ketemu di artikel selanjutnya. Have a Marvelous Day!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H