Baca juga: Cerita Fabel: Sang Kakatua Jambul Kuning yang Sombong
Ada pula kisah Empas Mengalahkan Garuda, Kisah Seorang Pemburu, Kasiapa Kepuh, I Syaruda Menjalankan Tipu Daya untuk Membunuh Ular, Kisah Tiga Ikan, Kisah Batur Taskara, dan Cerita Sang Arya Dharma Percaya Ajaran si Kambing.
Tingkah dadi jadma idup,
tusing suud mangulati,Â
solah, laksana melah,Â
anggon kemulan numadi,Â
magae jemet-jemetang,Â
sinah mapikolih lewih.
Dari Pupuh Ginanti. Sebagai umat manusia yang menjalankan ajaran Dharma, melakukan perbuatan di dalam kehidupan, bekerja dengan bersungguh, berpikir dan berkata kebaikan, sehingga memperoleh hal yang baik pula.
Cerita Tantri juga mengandung nilai luhur tentang budi pekerti, etika, keteladanan dalam hidup yang berlandaskan aspek Ketuhanan, Kemanusiaan, Kejujuran, Keadilan, Kerjasama, Kepedulian, Kecerdasan.Â
Baca juga: Cerita Rakyat Bentuk Fabel dan Nilai Moral di Relief Candi Mendut
Penerapan dari filosofis Maguru Satwa (berguru pada binatang) ini menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat yang dikenal dengan istilah Dunia Tantri.
Dan filosofis ini yang secara terus menerus ditanamkan semenjak usia dini pada diri anak yang disebut dengan Golden Age, usia emas sang anak dalam menumbuhkembangkan benih-benih sikap positif, sehingga memiliki pengaruh luar biasa dalam pembentukan karakter sang anak setelah dia dewasa.
- Sawitri, Cok. 2011. Tantri, Perempuan yang Bercerita. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
- Ananda, IB, BP., Hendra Setiawan. 2012. Kisah 1001 Malam Ni Diah Tantri, Inspirasi Ibu dalam mengembangkan Karakter Anak. Klungkung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H